Selasa 27 Dec 2016 06:46 WIB

Kuota Haji Indonesia Dipastikan April 2017

Proyek pembangunan Masjidil Haram diharapkan tuntas pada 2020.
Foto: Stevy Maradona/Republika
Proyek pembangunan Masjidil Haram diharapkan tuntas pada 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher Parasong mengatakan persoalan besaran kuota untuk jamaah haji Indonesia musim haji 2017 baru akan dapat dipastikan sekitar bulan April 2017. Namun, memang ada kabar yang menyatakan kuota haji Indonesia akan kembali ke posisi normal, yakni mencapai 211 ribu jamaah.

‘’Kabar kuota haji akan kembali normal memang ada. Tapi ini belum dapat dipastikan. Menteri Agama pada bulan Januari nanti memang akan ke Arab Saudi. Salah satu agendanya adalah untuk membahas soal besaran kuota tersebut. Tapi untuk kepastian berapa jumlah kuota haji Indoensia  tahun ini akan ditentukan pada April nanti,’’ kata Ali Taher di Jakarta, Selasa (27/12).

Ali menegaskan pembahasan besaran jumlah kuota jamaah haji memang akan terus menjadi soal yang penting. Terlebih proyek renovasi dan perluasan Masjidil Haram sudah hampir selesai. Kuota jamaah haji yang sekarang masih dipotong 20 persen memang harus dikembalikan seperti semula.

‘’Kami  sangat berharap kuota bisa dikembalikan seperti semula. Kalau hal itu terwujudu, maka diharapkan antrean untuk berhaji yang diberbagai daerah sudah banyak mencapai 20-41 tahun dapat dikurangi secara signifikan,’’ ujar Ali.

Mengenai sikap Komisi VIII DPR atas soal penambahan kuota haji, Ali Taher menegaskan tetap berusaha agar kuota haji dapat ditambah. Untuk itu pihaknya terus mendorong pemerintah melobi OKI agar kuota haji Indonesia ditingkatkan. Bahkan, kalau bisa kuota itu dapat  mencapai 250 ribu orang per tahun.

“Penambahan jatah kuota ini masuk akal bisa bila pemerintah mampu melobi negara-negara lain seperti Filipina, Kamboja, Timor Leste, Thailand, Kamboja, bahkan Fiji agar bersedia memberikan sisa kuota haji yang tidak terpakainya itu kepada Indonesia. Untuk mencapai target ini jelas harus mendapat dukungan diplomasi dari pemerintah yang sangat serius,’’ kata Ali Taher.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement