Selasa 03 Jan 2017 05:07 WIB

Bisnis Umrah Sangat Menggiurkan, Indonesia Pengirim Jamaah Ketiga Terbanyak

Para calon jamaah umrah berjalan menuju kabin pesawat akan mengantarkan mereka menuju Tanah Suci Makkah.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Para calon jamaah umrah berjalan menuju kabin pesawat akan mengantarkan mereka menuju Tanah Suci Makkah.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA — Negara manakah yang menjadi pengirim jamaah umrah terbesar sepanjang tahun 2016? Jawabnya, ternyata Mesir dan Pakistan merupakan negara pengirim jamaah umrah terbanyak. Sedangkan, Indonesia menempati peringkat ketiga.

Kenyataan yang disunting dari Al Arabiya dengan mengacu pada data yang dirilis dari Kementrian Urusan Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi yang menyatakan, hingga pertengahan November silam, Mesir merupakan pengirim jamaah umrah terbesar, yakni mencapai 1,15 juta orang di tahun 2016. Menyusul di belakangnya adalah Pakistan degan jumlah jamaah umrah yang mencapai 761.330 orang. Indonesia berada pada posisi berikutnya, yakni dengan jumlah jamaah umrah yang tercatat mencapai 634.990 orang.

Sedangkan bila mengacu pada data kementrian tersebut diketahui total jamaah umrah yang bisa terlacak semenjak adanya pengorganisasian sistem umrah dan haji yang berlangsung dalam kurun 14 tahun terakhir, tercatat sudah ada 54 juta orang yang sudah melakukan ibadah umrah ke tanah suci.

Setelah tiga negara tersebut, terdata Turki 473.672 jamaah umrah, Yordania (434.479), India (409.639), Aljazair (371.949), Malaysia (226.005), Uni Emirat Arab (187.289), dan Irak (168.406).

Sedangkan dalam kurun 14 tahun terakhir ini, data mengenai jumlah perusahaan berlisensi yang menyediakan ljasa layanan umrah asal Arab Saudi mencapai 48 perusahaan. Sementara itu, jumlah lembaga atau perusahaan  yang berasal dari luar Arab Saudi yang juga ikut mengelola bisnis umrah, jumlahnya mencapai 3.500 perusahaan.

Kalangan pengamat ekonomi syariah Indonesia pun sudah lama menengarai bila industri jasa umrah berpotensi menghasilkan pendapatan negara hingga Rp 7,2 triliun per tahun. Potensi ini bisa menjadi berlipat dua hingga tiga kalinya dalam beberapa tahun ke depan.

Pada tahun 2015 misalnya, diprediksi pendapatan negara yang berasal dari umroh  berkisar Rp 1,4 triliun. Estimasi besaran dana perputaran uang ini muncul dengan asumsi mengenai jumlah rata-rata jamaah umrah per tahun yang mencapai 635  ribu orang itu. Maka bila kemdian dipukul rata setiap jamaah mengeluarkan dana mencapai Rp 20 juta per orang, maka nilai bisnis ini akan mencapai angka sekitar Rp 12 triliun per tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement