Kamis 05 Jan 2017 19:09 WIB

Menag Apresiasi Dukungan Konjen RI dalam Penyelenggaraan Haji

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin
Foto: Republika/Zaky Alhamzah
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin

IHRAM.CO.ID,  JEDDAH -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memberikan apresiasi atas dukungan dan keterlibatan tim Konsulat Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI) di Jeddah dalam penyelenggaraan ibadah haji.

Apresiasi ini disampaikan Menag saat bersilaturahim dengan seluruh jajaran KJRI di Rumah Dinas Konjen RI M Hery Saripudin, Jeddah, kemarin. Hadir juga dalam pertemuan ini, Dubes RI Agus Maftuh Abegebriel, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil, Direktur Layanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis, serta Staf Tenis Haji KUHI Ahmad Dumyathi Bashori, Arsyad Hidayat, Alhmad Jauhari, dan Handi Adji Sentana.

KJRI bersama Dubes RI selalu membantu Kementerian Agama dalam setiap penyelenggaraan ibadah haji. Kerja sama itu antara lain dalam proses penyelesaian masalah yang terjadi di bandara baik Jeddah maupun Madinah.

Pada haji 2016 misalnya, tim Media Center Haji (MCH) mengalami masalah karena sejumlah alat liputannya tertahan di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah. Atas bantuan tim KJRI dalam berkoordinasi dengan pihak otoritas bandara Jeddah dan imigrasi di sana, peralatan liputan MCH akhirnya bisa dikeluarkan sehingga bisa digunakan.

Mundur lebih ke belakang, kerjasama KJRI dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi juga terjalin baik dalam penanganan jemaah yang menjadi korban musibah Mina pada tahun 2015. Sinergi baik ini berbuah positif hingga PPIH bisa mengidentifikasi dan mempublikasikan seluruh korban Mina.

Menag dalam kesempatan itu mengatakan, bahwa penyelenggaraan ibadah haji merupakan proses yang kompleks. Karena itu, kerja sama antar berbagai pihak menjadi niscaya.

Pertemuan antara Menag dengan keluarga besar KJRI Jeddah berlangsung hangat dalam suasana rileks. Selain obrolan seputar haji, Menag juga ditanya terkait kondisi Tanah Air saat ini.

Akan hal itu, Lukman menyampaikan bahwa, teknologi informasi telah membuat dunia menjadi tanpa batas. Informasi juga mengalir begitu deras layaknya air bah. Sayangnya, di antara informasi itu, ikut berkembang juga berita yang tidak jelas atau yang dikenal dengan hoax.

Menag berpesan agar masyarakat, termasuk keluarga besar KJRI, lebih cerdas dan kritis manakala menerima informasi. Hal yang tidak kalah penting adalah menahan diri untuk tidak menjadi bagian yang ikut menyebarkan berita hoax.

Ke depan, Menag menilai, masyarakat harus mendapatkan literasi yang memadai tentang media online dan sosial. Dengan begitu, masyarakat diharapkan dapat menggunakan media massa itu secara arif dan benar. Posting atau forward hanya berita yang benar. "Jika tidak, biarlah berhenti di tangan kita," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement