Sabtu 07 Jan 2017 13:44 WIB

Mitra Bisnis Belikan Tiket, 70 Jamaah Umrah Tertunda Pulang 9 Januari

Jamaah tertunda kepulangan ke Tanah Ari akan diterbangkan pada 9 Januari 2017.
Foto: Antara
Jamaah tertunda kepulangan ke Tanah Ari akan diterbangkan pada 9 Januari 2017.

IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Kepulangan jamaah umrah asal Pontianak Kalbar yang sempat tertunda dari jadwal semestinya mulai menemui titik terang. Setelah 32 jamaah memilih pulang secara mandiri, 70 jamaah lainnya dijadwalkan akan pulang pada 9 Januari mendatang.

Kepastian pemulangan70 jamaah ini diketahui setelah AT yang merupakan mitra bisnis Minamas yang berpusat di Makkah bersedia membelikan tiket kepulangan mereka. Para jamaah yang sedianya pulang 28 Desember 2016 lalu ini dijadwalkan akan terbang dengan Lion Air GT.111B pada 9 Januari pukul 21.35 waktu Arab Saudi, termasuk salah satu jamaah sakit yang dirawat di King Fahd Hospital dan sudah dinyatakan sehat.

Staf Teknis Haji I Kantor Urusan Haji Indonesia (KUHI) Ahmad Dumyathi Basori mengatakan, tiket yang telah disiapkan Minamas selaku provider visa ini secara simbolis diserahkan oleh Konsul Jenderal RI Mohamad Hery Saripudin kepada jamaah. Selain Dumyathi, penyerahan tiket ini juga disaksikan Teknis Imigrasi Ibnu Ismoyo, serta perwakilan PT. Minamas dan AT selaku mitra bisnisnya.

"Kami sangat senang pada malam ini bapak ibu sudah mendapatkan tiket, semoga pada tanggal 9 Januari nanti, ibu bapak dapat terbang kembali ke Tanah Air berjumpa dengan sanak famili," ucap Konjen, Jumat malam (6/1).

"Ada pelajaran yang bisa dipetik dalam kejadian ini, baik bagi travel atau jamaah. Doa kami semoga Allah mengabulkan ibadah umrah ibu bapak semua," pesannya.

Kejelasan jadwal kepulangan ini disambut gembira para jamaah. Maklum, mereka sudah tertahan di Hotel Roshan Al Azhar Jeddah sampai 10 hari tanpa kejelasan jadwal kepulangan. "Kami ucapkan terima kasih semua pihak yang turut membantu kami untuk pulang" ucap Indra salah satu jamaah asal Pontianak.

Kepada para jamaah, Ahmad Dumyathi Bashori menyampaikan bahwa proses pemulangan ini tidak terlepas dari peran serta Subdit Umrah Direktorat Haji dan Umrah Kemenag yang terus mendesak pihak provider visa PT. Minamas agar segera bisa mencari solusi pemulangan jamaah. "Dalam pemulangan bapak ibu ada peran aktif subdit umrah di Jakarta," tegas Dumyathi.

Ke depan, Dumyathi berharap, peran asosiasi dalam menyelesaikan permasalahan yang menimpa jamaah umrah. Selama ini, Dumyathi merasa belum ada peran asosiasi travel dalam ikut bersama menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi jamaah dan pihak travel yang berada di bawah naungannya.

Sebelumnya, Kasubdit Pembinaan Umrah Direktorat Pembinaan Haji dan Umrah Arfi Hatim mengatakan, bahwa pihaknya sudah memanggil Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan provider visa untuk memberikan penjelasan terkait permasalahan ini. Dia juga sudah mendesak agar kedua belah pihak itu segera menyelesaikan persoalannya agar jamaah bisa segera dipulangkan ke Tanah Air.

"Kami sudah memanggil dan mendesak pihak PPIU dan Provider Visa untuk dapat memulangkan segera para jemaah," ujar Arfi.

"Kami juga memastikan jamaah tetap mendapatkan hak-haknya terutama terkait dengan akomodasi dan kepastian jadwal pemulangan," tambahnya.

Sebanyak 102 Jemaah umrah asal Pontianak, Kalbar yang tertunda kepulangannya ini berangkat melalui PT Mulia Wisata Abadi selaku PPIU dan PT Minamas selaku provider visa. Mereka tertunda kepulangannya akibat ada kendala teknis pesawat Maldives yang akan membawa kembali ke Tanah Air.

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement