Kamis 12 Jan 2017 14:20 WIB

Indonesia tak Bisa Langsung Dapatkan Kuota Haji dari Negara Lain

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
 Menteri Luar Negeri - Retno Marsudi
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Menteri Luar Negeri - Retno Marsudi

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Indonesia telah mendapatkan tambahan jumlah kuota haji dan mendapatan pemulihan jumlah kuota setelah sempat dikurangi hingga 20 persen oleh Pemerintah Arab Saudi. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pun menegaskan, Indonesia tidak bisa langsung melakukan kesepakatan dengan negara ketiga untuk mendapatkan tambahan kuota haji dari negara lain.

Retno menjelaskan, dalam aturannya, Indonesia harus membahas hal ini terlebih dahulu dengan pemerintah Arab Saudi. "Enggak kan pengaturannya kita harus berbicara dulu dengan Arab Saudi ya kan? Karena kita tidak bisa langsung melakukan deal dengan negara ketiga karena katakanlah yang memegang pembukuannya, karena itu kan kuota haji dihitung berdasarkan kemampuan kapasitas," ujar Retno di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (12/1).

Presiden Jokowi pada tahun lalu sempat membahas permintaan pengalihan sisa kuota haji Filipina kepada Indonesia dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Jokowi sempat menyatakan, keinginannya agar kuota haji yang tidak terpakai di Filipina bisa dialihkan secara resmi untuk jamaah di Indonesia. Bahkan, Jokowi juga memastikan bahwa Duterte menyetujui hal itu.

Pemerintah Arab Saudi sendiri telah memberikan tambahan kuota haji hingga 10 ribu kepada Indonesia menjadi 221 ribu pada 2017 dari sebelumnya 168.800. Dengan demikian, Indonesia memperoleh kenaikan sebesar 52.200.

"Oleh karena itu, Presiden kemarin mengatakan, kenaikan itu sendiri kan sudah 52.200 sehingga untuk saat ini kita pakai kuota yang sudah ada untuk 2017," kata Retno.

Pemulihan jumlah kuota haji serta penambahan kuota ini dilakukan setelah sebelumnya Pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk memotong jumlah kuota sebesar 20 persen bagi jamaah haji Indonesia dan negara lainnya sejak 2013. Hal ini disebabkan adanya perluasan pembangunan fasilitas di Masjidil Haram di Makkah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement