IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Zainut Tauhid Sa'adi, mengatakan MUI memberikan apresiasi kepada pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI yang berhasil memperjuangkan tambahan kuota haji pada 2017 menjadi 211 ribu. Artinya ada tambahan sejumlah 52.200.
"Tambahan kuota tersebut sangat berarti untuk mengurangi daftar tunggu calon jamaah yang semakin panjang," kata Zainut kepada Republika.co.id, Jumat (13/1).
Ia mengatakan, MUI juga mengimbau kepada Kemenag agar distribusi kuota tambahan dilakukan secara berkeadilan. Bisa dengan memberikan prioritas utama kepada calon jamaah lanjut usia (lansia).
Menurutnya, hal tersebut untuk menjaga tingkat istitha'ah jamaah khususnya yang berkaitan dengan kesehatan dan kemampuan fisik dalam menunaikan syarat dan rukun ibadah haji. Sehingga diharapkan kesehatan calon jamaah benar-benar dalam kondisi prima.
"Kasihan jika calon jamaah yang sudah berusia lanjut masih harus menunggu antrian yang cukup lama," ujarnya.
Ia menerangkan, calon haji lansia dikhawatirkan saat tiba waktu gilirannya berangkat, kondisi badannya sudah udzur. Sehingga justru akan merepotkan semua pihak selama pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci.
Ia menegaskan, MUI juga menghimbau kepada Kemenag untuk lebih meningkatkan pelayanannya kepada jamaah haji. Dari mulai proses keberangkatan di Tanah Air, selama musim haji di Tanah Suci sampai kepulangan kembali ke Tanah Air. Sehingga jamaah dapat melaksanakan ibadahnya dengan tertib, lancar, aman dan nyaman.
"MUI terus mendorong Kemenag untuk melakukan lobi kepada pemerintah Arab Saudi agar bisa menambah kuota haji setiap tahunnya agar masalah daftar tunggu bisa dikurangi secara bertahap," jelasnya.