Selasa 17 Jan 2017 06:06 WIB

Komisi VIII Apresiasi Sukses Penyelenggaraan Haji 2016

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kanan) berbincang bersama Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek (kiri) disela rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (16/1).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kanan) berbincang bersama Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek (kiri) disela rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (16/1).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Komisi VIII DPR RI mengapresiasi kinerja pemerintah dalam menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji 1437H/2016 M. Hal ini terungkap pada Rapat Kerja Menteri Agama dengan Komisi VIII tentang Laporan Pelaksanaan dan Keuangan Penyelenggaraan Ibadah Haji di Gedung DPR, Jakarta.

"Fraksi PKB mengapresiasi penyelengaraan haji 2016 yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya," ucap anggota Komisi VIII dari Fraksi Kebangkitan Bangsa KH Maman Imanul Haq, Senin (16/01).

Apresiasi yang sama diungkapkan Khoirul Muna dari fraksi Nasional Demokrat. Menurutnya, penurunan BPIH pada tahun 2016 menjadi hal yang menggembirakan masyarakat. Wakil ketua Komisi VIII Iskan Qolba Lubis juga memberikan apresiasi kepada Menteri Agama atas sukses penyelenggaraan haji tahun lalu.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan, terima kasih atas apresiasi yang diberikan terkait sukses penyelenggaran haji tahun 1437H/2016M. Namun, dia menegaskan, bahwa keberhasilan penyelenggaran haji itu berkat partisipasi banyak pihak, termasuk DPR RI.

"Keberhasilan itu bukan hanya karena Kemenag. Itu berkat kebersamaan. Saat penyelenggaran haji berlangsung, maka tidak ada lagi Kemenag, Kemenkes, atau Kemhub, tapi atas nama pemerintah Indonesia," ujar Lukman.

Sebelumnya, Menag memaparkan laporan penyelenggaraan haji 2016. Menurutnya, koordinasi dalam penyelenggaraan ibadah haji menjadi kata kunci dalam kelancaran tugas penyelenggaraan ibadah haji sejak perencanaan, pengorganisasian, operasional sampai dengan pengendalian dan pelaporan. Koordinasi dimaksud termasuk dengan pihak pengawas, baik DPR-RI, DPD-RI, BPK-RI, Itjen, maupun KPHI.

Menag menjelaskan, berbagai upaya perbaikan penyelenggaraan ibadah haji dilakukan secara berkesinambungan, antara lain: menyederhanakan tatacara pendaftaran jemaah haji reguler; meningkatkan pola rekruitmen petugas; meningkatkan kualitas pemondokan, katering, dan transportasi; meningkatkan kualitas bimbingan ibadah; dan meningkatkan kualitas perlindungan jemaah haji.

Meski penyelenggaraan ibadah haji 2016 dinilai sukses, tapi Menag tidak menutup mata sejumlah hal yang masih perlu diperbaiki. Karenanya, berdasarkan evaluasi penyelenggaraan haji 2016 M, Kemenag telah merancang sejumlah kebijakan untuk perbaikan penyelenggaraan haji tahun ini.

Pertama, terkait pelayanan haji dalam negeri, Kemenag akan menyempurnakan prosedur pendaftaran haji khusus dalam rangka perlindungan kepentingan jemaah. Selain itu, akan dilakukan peningkatan kenyamanan akomodasi jemaah di asrama haji embarkasi melalui peningkatan fasilitas asrama haji sejalan dengan program revitalisasi dan pengembangan kelembagaan asrama haji.

Kedua, terkait layanan pembinaan haji, Kemenag akan mengoptimalkan kebijakan manasik haji berbasis regu dan rombongan. Selain itu juga akan meningkatkan kualitas bimbingan manasik haji baik dari aspek metode, materi dan pembimbing/pemanasik.

Ketiga, terkait pelayanan haji luar negeri, Kemenag akan melakukan upgrade transportasi Masya'ir, serta meningkatkan frekuensi pemberian makan di Makkah dari dua puluh empat kali menjadi dua puluh enam kali.

Selain itu, Kemenag juga akan berupaya meningkatan kualitas pelayanan di Arafah Mina melalui beberapa langkah, yaitu: upgrade tenda di Arafah, penyediaan alat pendingin udara (air cooler) di Arafah, mengusulkan penyediaan alas dan pelindung bagi jemaah haji di Muzdalifah, serta mengusulkan pelayanan darurat pada rute perjalanan pulang pergi ke Jamarat melalui terowongan Muaishim.

Kemenag juga akan terus melakukan peningkatan layanan sistem informasi haji dan umrah melalui aplikasi online, seperti: Aplikasi Haji Pintar, Optimalisasi SISKOHAT Generasi 2, dan penyediaan backup data dengan Disaster Recovery Center

sumber : kemenag
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement