IHRAM.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat Ajam Mustajam mengatakan, pihaknya masih menunggu kebijakan dari pusat berkaitan dengan penambahan kuota haji bagi Indonesia. Termasuk prioritas peruntukkan calon jamaah haji lanjut usia (lansia).

Meski demikian, Ajam mengatakan, lansia memang selalu menjadi prioritas untuk diberangkatkan haji terlebih dahulu. Mengingat jumlah daftar tunggu calon jamaah haji yang tergolong lansia mencapai 60 ribuan orang.

"Berkaitan kuota tambahan, tergantung regulasi pusat. Memang lansia selalu menjadi prioritas. Karena di Jabar jumlah daftar tunggunya bahkan nggak habis satu kuota keberangkatan. Masih ada 60 ribuan lansia di daftar tunggu calon jamaah haji," kata Ajam saat dihubungi Republika, Selasa (17/1).

Ajam menyebutkan, jumlah daftar tunggu lansia tersebut hanya sebagian dari sekitar 560 ribu orang yang mengantri berhaji. Dengan jumlah tersebut waktu tunggu keberangkatan haji di Jawa Barat mencapai 17 tahun.

Menurutnya, setiap tahunnya, Jawa Barat memberangkatkan 37 ribu jamaah haji saat kuota normal. Namun, kala pengurangan dilakukan pemerintah Arab Saudi, kuota haji menjadi 29 ribu.

Dia pun berharap, Jawa Barat bisa mendapat tambahan kuota haji. Dengan demikian, daftar tunggu bisa berkurang meskipun tidak terlalu besar. "Tambahannya berapa kami masih menunggu info dari pemerintah. Tapi, tentunya kami sangat berharap bisa mendapag tambahan karena kan jumlah penduduk Jawa Barat paling banyak di Indonesia," ujarnya.

Pemerintah Indonesia kembali mendapatkan jumlah kuota haji seperti semula pada musim haji tahun ini seiring selesainya perbaikan yang dilakukan pemerintah Arab Saudi. Kuota jamaah haji dipulihkan dari 168.800 orang menjadi 211 ribu orang.

Tidak hanya itu, Pemerintah Arab Saudi juga menambah kuota jamaah haji Indonesia sebanyak 10 ribu orang. Dengan demikian, kuota haji untuk Indonesia pada 2017 dari 168.800 menjadi 221 ribu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika