IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis al-Saud berencana akan mengunjungi Indonesia pada Maret. Raja Salman akan datang bersama rombongan besar yakni sekitar 800 orang. Wakil Ketua DPR Iskan Qolba Lubis mengatakan kunjungan Raja Salman ke Tanah Air dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Indonesia untuk melakukan lobi terkait penyelenggaraan haji.
"Kalau bisa minta kemudahan bagi jamaah haji Indonesia," kata Iskan kepada Republika.co.id, Rabu (18/1).
Ada tiga hal yang perlu diminta Indonesia dari Saudi. Pertama, soal kepastian penambahan kuota haji Indonesia sebanyaj 10 ribu orang di 2017. Pasalnya hingga kini, belum ada perjanjian tertulis antara Indonesia dan Saudi soal penambahan kuota.
Kedua, perihal pemondokan. Iskan berharap Saudi mau memberikan izin bagi Indonesia untuk membangun sebuah pemondokan. Apalagi 25 persen jamaah haji Indonesia berkategori lanjut usia (lansia) sehingga sangat membutuhkan pemondokan tersebut.
Ketiga, terkait wisata halal. Saudi, kata Iskan, merupakan pintu masuk ke Timur Tengah. Untuk itu menurut dia lebih baik apabila Indonesia menyiapkan sertifikasi halal internasional agar barang-barang produksi dalam negeri bisa masuk ke Timur Tengah dan Eropa.
"Alangkah sayang kita adalah Muslim terbesar, tapi barang-barang yang masuk ke sana berasal dari Singapura, Thailand, dan Jepang. Halal sudah jadi tren global," ujarnya.
Menurut dia, Saudi sudah melihat bahwa Indonesia adalah negara potensial, negara Islam terbesar di Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Sementara Saudi adalah negara terbesar dari sisi ekonomi. Apabila keduanya bisa bekerja sama dalam penyelenggaraan haji, maka Iskan optimistis hal tersebut akan mendatangkan keuntungan baik bagi Saudi maupun Indonesia.
"Raja Saudi sudah lama tidak datang, tiba-tiba datang. Apalagi akan tinggal selama delapan hari di Indonesia. Ini peluang besar. Menag harus lebih lincah, ini strategi penting bagi umat," kata Iskan.