Kamis 19 Jan 2017 06:38 WIB

Mengenang Perjuangan Rasulullah

Sejumlah jamaah menuruni Jabal Rumat dengan latar belakang Jabal Uhud sekitar lima kilo meter sebelah Utara kota Madinah, Ahad (13/8). (Republika/ Amin Madani)
Foto: Republika/ Amin Madani
Sejumlah jamaah menuruni Jabal Rumat dengan latar belakang Jabal Uhud sekitar lima kilo meter sebelah Utara kota Madinah, Ahad (13/8). (Republika/ Amin Madani)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Berziarah setelah melaksanakan ibadah umrah dan haji merupakan tradisi yang perlu dilestarikan. Karena, haji dan umrah juga merupakan ibadah ziarah penelusuri jejak Rasulullah SAW dan Nabi Ibrahim AS.

Ziarah memang tidak diwajibkan, melainkan sunah. Bukan pula bagian dari ibadah haji dan umrah. Walaupun demikian, dengan berziarah ke tempat-tempat jejak para rasul, para jamaah bisa mengambil hikmah atau pelajaran dari kisah rasul-rasul Allah, sehingga semakin meningkatkan ketakwaan kepasa sang Khalik.

Ada empat manfaat mengunjungi tempat-tempat ziarah di Tanah Suci. Manfaat pertama, dengan berziarah di Makkah dan Madinah, para jamaah akan mengingat luar biasanya perjuangan Rasullah terhadap Islam dan umat Islam.

Manfaat kedua, dengan berziarah akan menambah kecintaan jamaah  kepada para Rasul dan Allah SWT. Manfaat ketiga, jamaah akan semakin menyadari keagungan Allah SWT.

Selain itu, berziarah juga bermanfaat agar para jamaah mengingat kematian. Misalnya dengan berziarah ke Jabal Uhud untuk mengingat perjuangan para sahabat Rasullah dan para syuhada. Diharapkan dengan mengingat kematian, kita akan semakin meningkatkan ketaqwaan.

Lantaran beragamnya manfaat berziarah, maka mayoritas jamaah yang telah selesai menunaikaan ibadah haji atau umrah  biasanya menggunakan waktu luang untuk berziarah ke beberapa tempat bersejarah. Beberapa tempat ziarah, seperti gua hira, jabal rahmah, bahkan yang sudah sampai di Jeddah bisa berwisata ke air mancur tertinggi di dunia.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar para jamaah haji dan umrah mengambil hikmah dari berziarah, bukan sekadar jalan-jalan semata. Pertama, pelajari kisah Rasullah seputar masalah haji dan umrah. Resapi makna setiap langkahnya, dan kenali tempat-tempat dulu beliau berada.

Kedua, bertanya kepada pembimbing haji tentang tempat ziarah. Oleh karena itu,peran pembimbing umrah dan haji sangat besar guna memberikan arahan yang benar-benar mengetahui kisah Rasullah. Ini menjadi tugas pihak travel dalam menyiapkan pembimbing yang mengerti seluk-beluk tempat ziarah.

Terakhir, berdoa di tempat ziarah. Jika jamaah berdoa untuk Rasullah, sahabat, keluarga, umat Islam karena niat kuat, dilakukan dengan benar, sungguh-sungguh, dan berjamaah, maka doa bisa diijabah Allah SWT.

sumber : Berbagai Sumber
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement