Selasa 24 Jan 2017 15:10 WIB

Calhaj Lansia Disarankan Persiapkan Fisik dengan Baik

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Agus Yulianto
Direktur Halimun Medical Center, Dr. Briliantono M. Soenarwo
Foto: Dok. Republika
Direktur Halimun Medical Center, Dr. Briliantono M. Soenarwo

IHRAM.CO.ID,  JAKARTA – Indonesia mendapatkan tambahan kuota 10 ribu jamaah untuk musim haji 2017. Rencananya tambahan kuota tersebut akan diperuntukkan bagi jamaah berusia lanjut (lansia) dengan krieria umur 75 tahun ke atas.

Untuk itu, jamaah lansia diminta mempersiapkan fisik dan mental dengan baik. Dengan adanya penambahan kuota haji bagi seluruh negara, maka hampir dapat dipastikan jumlah jamaah haji di 2017 akan bertambah banyak.

“Bagi jamaah 70 tahun ke atas, haji selain mejadi ibadah yang sifatnya rohani ada juga ibadah yang sifatnya fisik. Apalagi, tahun ini, hitungannya lebaran haji jatuh di musim panas,” ujar Direktur Halimun Medical Center Dr Briliantono M Soenarwo (SpOT) kepada Republika.co.id, Selasa (24/1).

Dia menyebut, jamaah lansia harus menyiapkan fisik dengan baik dengan antisipasi keadaan di mana udara di sana sekarang sangat panas. Pria yang akrab disapa Tony ini memperkirakan suhu di Arab Saudi saat penyelenggaraan haji berkisar antara 55 hingga 60 derajat Celcius.

Menurutnya, jamaah lansia dapat melatih kebugaran dengan mulai latihan berjalan. Saat thawaf, jamaah akan memutari lajur sejauh 3,5 kilometer. “Tidak perlu langsung, bertahap tidak apa-apa, misal bulan ini 2 kilometer, bulan depan dilanjut lagi,” kata Tony.

Untungnya, lantai Masjidil Haram cukup dingin sehingga sedikit membantu jamaah. Yang menjadi sedikit tantangan yakni bertambahnya jumlah jamaah akibat penambahan kuota akan membuat proses thawaf menjadi lebih lama dibanding tahun lalu.

Selain thawaf, jamaah lansia juga perlu mempersiapkan fisik menghadapi proses sai. Jalur sai sama dengan thawaf yaityu 3,5 kilometer. Hanya saja jalur sai cenderung lurus dan terdapat sedikit tanjakan.

Tony menyebut, proses sai dapat sedikit menyulitkan jamaah lansia. “Ada sedikit inklinasi sehingga kadang-kadang napas tersengal. Itu perlu dilatih dengan latihan jalan atau lari-lari kecil,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement