IHRAM.CO.ID, JEDDAH – Seorang anak penyandang difabel asal Qatar, Ghanim al-Miftah, saat ini mendapat perhatian dunia, khususnya umat Islam. Bagaimana tidak, Ghanim yang dijuluki anak ajaib ini, menolak menggunakan kursi roda saat melaksanakan ibadah umrah.
Berkat tekadnya, Ghanim juga berkesempatan bertemu dengan Imam Masjidil Haram Sheikh Maher al-Meiqli dan sejumlah besar tokoh lainnya. Video Ghanim saat melakukan thawaf dengan menggunakan kedua tangannya viral di media sosial. “Allah menjawab doa-doa saya dan saya mampu melakukan umrah dan mengelilingi Ka'bah dengan tangan saya," kata bocak laki-laki berusia 15 tahun seperti dikutip dari Samaa TV News Pakistan, Selasa (24/1).
Dia dijuluki sebagai 'Keajaiban Teluk' dan merupakan duta anak-anak Qatar. Ghanim lahir dengan sindrom kemunduran tubuh bagian bawah. Ini merupakan gangguan langka yang mengganggu perkembangan tulang punggung bagian bawah. Meskipun memiliki keterbatasan fisik, ia telah mendirikan badan amal, klub olahraga, dan mendirikan toko es krim sendiri.
Keterbatasan fisik tidak membuatnya pasrah. Ia mampu mengatasi ketidakmampuan dan membuktikan bahwa kaum difabel pun mampu melakukan hal yang dianggap mustahil.
Ghanim membuat dunia tertegun setelah ia menolak menggunakan kursi roda saat melakukan thawaf. Sebagai gantinya, ia menggunakan tangannya untuk mengitari Kabah.
Apa yang dilakukan Ghanim membuat Imam Sheikh Maher al Muayqili terharu dan merangkulnya. Ghanim masih duduk di kelas IX sekolah menengah di Al Doha Academy. Dia pernah mendaki Gunung Jebel Akhdar di Oman setinggi 3.000 meter. Tak hanya sampai di situ, dia pun bertekad menaklukkan Gunung Everest dalam satu hari.
Ikuti Whatsapp Channel Republika