IHRAM.CO.ID,  ACEH TIMUR -- Meski pelaksanaan ibadah haji masih cukup lama, tapi berbagai persiapan menyangkut haji ini sudah dilakukan oleh hampir seluruh daerah di Tanah Air. Tak terkecuali dengan 'kota serambi Makkah' Aceh yang juga sudah mulai melakukan perisapan-persiapan. 

Setidaknya itu dilakukan oleh Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Aceh Timur. Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah, Adnan Umar SAg membuka secara resmi 'kuliah perdana' bagi jamaah calon haji (JCH) Peureulak Raya di Masjid Besar Zadul Mu'ad Peureulak, belum lama ini. Kuliah perdana ini diikuti 59 JCH yang berasal dari delapan Kecamatan yakni Kecamatan Peureulak, Peureulak Barat, Peureulak Timur, Ranto Peureulak, Sungai Raya, Rantau Selamat, Birem Bayeun, dan Serbajadi Lokop.

Adnan meminta, kepada JCH agar mengikuti kuliah manasik secara serius agar bisa mandiri ketika melakukan perjalanan dan ibadah di Tanah Suci. "Sangat dibutuhkan kemandirian. Kalau tidak, Bapak dan Ibu akan kewalahan nanti saat berada di sana sebab tidak mungkin dipandu selama 24 jam oleh petugas kita," ujarnya.

Menurut Adnan, ibadah haji adalah ibadah fisik. Oleh karena itu, Ia memperingkatkan para JCH agar menjaga kesehatan dan kebugaran fisik mulai dari sekarang. "Kontrol makanan, olah raga ringan 30 menit setiap hari, dan cukup istirahat adalah pilihan terbaik saat ini agar memiliki kebugaran," imbuhnya.

Dikatakannya, kuota JCH Aceh tahun ini adalah 3.348 jamaah setelah pemerintah Arab Saudi menormalkan kembali kuota haji internasional. "Empat tahun terakhir, Aceh mendapat kuota 3.111, namun tahun ini kembali normal menjadi 3.348. Dan kabarnya masih akan bertambah lagi mengingat pemerintah Indonesia sedang mengupayakan penambahan 10 ribu JCH," ujar Adnan.

Untuk itu, menurut Adnan, tidak ada salahnya JCH yang memegang nomor porsi 51.618 ke bawah, bersiap-siap memperdalam ilmu manasik sehingga tidak kelabakan nanti bila dipanggil mendadak berangkat tahun ini.

Ikuti Whatsapp Channel Republika