IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Deding Ishak usulkan pembinaan kesehatan agar masuk dalam pelayanan kesehatan optimal yang harus diberikan pemerintah kepada calon jamaah haji. "Pembinaan kesehatan ini sangat penting diberikan kepada calon jamaah haji mulai dari seseorang mendaftarkan diri sebagai calon jamaah haji, selama beribadah haji, hingga pulang ke Tanah Air," kata Dadeng Ishak pada rapat dengar pendapat antara Panitia Kerja RUU Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Komisi VIII DPR RI dengan Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, kemarin.
Deding Ishak yang memimpin rapat menjelaskan, pelayanan kesehatan terhadap calon jamaah haji harus dipastikan bahwa semua komponen penyelenggara ibadah haji bekerja optimal pada pelayanan kepada jamaah haji. Menurut dia, jemaah haji Indonesia sekitar 60 persennya berisiko tinggi, sehingga membutuhkan upaya maksimal dalam pelayanan kesehatan, mulai dari dalam negeri, selama pelaksanaan ibadah haji, hingga kembali ke Indonesia.
"Masalah kesehatan membutuhkan kesadaran tinggi dari calon jamaah haji untuk memeriksakan kesehatannya serta menjaga kondisi fisiknya agar tetap prima," katanya.
Politisi Partai Golkar ini mengingatkan, agar calon jemaan haji dapat menjaga kesehatan maupun kekuatan fisik sehingga dapat menjalani ibadah haji dengan baik dan lancar sehingga menjadi haji mabrur.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Muchtaruddin Mansyur mengusulkan, agar memasukan pasal mengenai bagi jamaah haji untuk menjalani pemeriksaan kesehatan dan mengikuti pembinaan kesehatan. "Pemerintah telah menyediakan fasilitas tapi karena ada kewajiban sehingga pencapaian pembinaan kesehatan optimal kemungkinan sulit dicapai," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Muchtaruddin mengusulkan, agar pemerintah daerah mempunyai kewajiban melakukan pembinaan 'istitaah' jamaah haji, karena pemda bertanggung jawab terhadap jamaah di daerahnya. Menurut dia, kendala yang dihadapi Pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan jamaah haji dan umrah, adalah data informasi kesehatan jamaah.
"Data ini sangat penting, karena istitaah penekanannya adalah pembinaan jamaah haji yang akan berangkat dua tahun sebelumnya," katanya.