IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Pemerintah Provinsi Madinah, Arab Saudi, mengebut proyek pembangunan gedung teater besar. Bangunan ini akan dluncurkan pada pertengahan Februari sekaligus sebagai perayaan terpilihnya Madinah sebagai ibu kota pariwisata Islam 2017.
Gedung tersebut akan difungsikan di bawah naungan Ketua Komisi Pariwisara dan Warisan Nasional (SCTH) Arab Saudi Pangeran Sultan bin Salman dan akan dihadiri oleh Gubernur Madinah Pangeran Faisal bin Salman. Anggota komite pengorganisasian, insinyur, tenaga teknis, administrator, dan tenaga kerja lainnya memiliki batas waktu hingga 18 hari untuk menyelesaikan semuanya. Teater yang berada di King Fahd Central Park dianggap sebagai salah satu teater terbesar yang pernah dibangun di Saudi.
Kepala Perusahaan Pengorganisasian Teater, Wafi Al-Qahtani, seperti dikutip dari Arab News, Selasa (7/2), mengatakan, teater memiliki luas 80 meter persegi, berbentuk bundar, dan menggunakan teknologi video mapping untuk menampilkan gambar pada latar belakang teater secara bersamaan. Sekitar 200 pemain teater dari dunia Islam, Eropa dan Amerika Latin akan membawakan sebuah pentas. Pertunjukan akan disiarkan langsung di beberapa pusat komersial dan lokasi lainnya di Central Park, disertai dengan kembang api. Wafi bangga karena diberikan kepercayaan oleh Gubernur Madinah untuk mengatur acara super besar tersebut.
Sutradara teater Munair Al-Qahtani mengatakan, dalam upacara pembukaan akan ditampilkan sejumlah catatan peristiwa bersejarah yang dialami oleh Madinah sejak migrasi Awas dan suku Khazraj ke Yatsrib (Madinah). Suku-suku masuk bersamaan dengan kedatangan Nabi Muhammad SAW yang memilih tempat tersebut sebagai tempat tinggal. Selama pemerintahan Raja Abdulaziz, Madinah berubah menjadi kota yang bermartabat tinggi dan suci.
Panitia pelaksana mengumumkan peluncuran fungsi teater tersebut akan dimulai pada 18 Februari dan akan berlangsung selama satu tahun untuk merayakan pemilihan Madinah sebagai ibu kota Pariwisata Islam 2017 oleh Menteri Pariwisata dari Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).