IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud rencananya akan berkunjung ke Indonesia pada Maret 2017. Kedatangan Raja Salman beserta rombongan hendaknya dimanfaatkan oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama, untuk meminta kepastian soal tambahan kuota jamaah haji 2017 sebanyak 10 ribu orang.
"Itu yang kami sampaikan ke Menag, agar ada statement tertulis dari Raja untuk tambahan kuota 10 ribu, jadi total 220 ribu jamaah kurang lebih," ujar anggota Komisi VIII DPR RI Khatibul Umam Wiranu di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (8/2).
Tambahan kuota tersebut rencananya akan diprioritaskan untuk calon jamaah haji lanjut usia (lanjut usia). Namun, politikus dari Partai Demokrat tersebut mengatakan, tidak semua tambahan kuota 10 ribu orang tersebut diperuntukkan bagi lansia.
"Nggak mungkin lansia semuanya di tahun yang sama. Misalnya tahun ini prosentase berapa, tahun depan berapa. Karena kalau semua lansia diberangkatkan di tahun yang sama akan merepotkan," kata Khatibul. Kesulitan tersebut terkait alat-alat penunjang kesehatan dan tenaga medis untuk jamaah lansia.
Dalam kesempatan tersebut, Komisi VIII mengusulkan adanya penguatan kelembagaan yang mengurusi dan umrah. Menurut Komisi VIII, Kemenag adalah kementerian yang paling lambat melakukan penguatan kelembagaan. "Bayangkan sebuah institusi besar tidak punya direktur urusan umrah, padahal ini jamaah banyak tapi hanya diurusi tiga orang," kata Khatibul.
Keterbatasan tersebut diyakini tidak akan mampu menjangkau masyarakat Indonesia dalam urusan umrah. "Kemenag yang paling tidak siap menangani jamaah baik haji maupun umrah. Terbukti dari akibat yang terjadi selama ini," ujarnya.