IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Persiapan haji 2017 di Arab Saudi bagi jamaah Indonesia diupayakan dipercepat. Pihak Konsulat Jenderal RI di Jeddah, Saudi siap melaksanakan instruksi Pemerintah Pusat.
Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah, Mohamad Hery Saripudin, menjelaskan, dalam rapat bersama Komisi VIII DPR RI, bahasannya adalah akomodasi, transportasi, konsumsi, dan kesehatan untuk musim haji 2017.
Persiapan dilakukan lebih awal karena kuota haji Indonesia yang pada 2016 sebanyak 168 ribu jamaah kembali pada kuota normal yakni 211 ribu, plus tambahan kuota 10 ribu jamaah sehingga total keseluruhan adalah 221 ribu jamaah.
Dengan begitu, tantangan yang dihadapi juga meningkat, termasuk pada kesiapan SDM yang menangani. Kembali normalnya kuota haji ini tidak hanya untuk Indonesia, tapi juga negara-negara lainnya.
Kuota tambahan 10 ribu jamaah sudah disampaikan Saudi sejak 2016. Juga saat utusan Raja Salman bertemu dengan Menteri Agama RI. ''Kuota 10 ribu jamaah itu janji Raja Salman, bukan Menteri Luar Negeri atau Menteri Haji,'' kata Hery kepada Republika.co.id, Senin (20/2).
Menteri Agama RI juga sudah menyurati dan menagih janji Pemerintah Saudi itu. KJRI juga ingin ada pernyataan tertulis atas tambahan kuota tersebut. Namun saat ini, pihak Indonesia juga masih menunggu.
Untuk akomodasi, Pemerintah Indonesia tentu tidak ingin yang jauh dari Masjidil Haram. Pada Haji 2016, akomodasi terjauh adalah 4,5 kilometer. Tapi keinginan serupa tentu tidak hanya dipikirkan oleh Indonesia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika