Selasa 28 Feb 2017 01:31 WIB

Soal Rincian MoU Haji dengan Saudi, Menag: Pada Saatnya akan Dijelaskan

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memaparkan pandangannya saat mengikuti rapat kerja dengan Komite III DPD RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (27/2).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memaparkan pandangannya saat mengikuti rapat kerja dengan Komite III DPD RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (27/2).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menolak merinci nota kesepahaman (MoU) terkait haji antara Indonesia dan Arab Saudi. Lukman memastikan, ada poin penting yang akan diperinci guna meningkatkan kualitas penyelenggaraan haji dan umrah.

''Soal rinciannya saya tidak bisa mendahului. Nanti pada saatnya akan dijelaskan,'' kata Lukman usai rapat bersama Komite III DPD RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/2).

Menurut Lukman, Indonesia juga baru saja menerima tambahan kuota haji. Indonesia adalah satu-satunya negara yang menerima tambahan kuota itu. Hal itu harus disyukuri dulu dan harus bertenggang rasa dengan negara lain. Jangan sampai tambahan kuota itu belum dimanfaatkan, tapi sudah meminta tambahan lagi.

Yang harus juga dipahami masyarakat adalah tidak sekadar tambahan kuota, tapi daya tampung Haramain (Makkah dan Madinah) termasuk Masyair (Arafah dan Mina). Kalau pun Saudi tidak segera memenuhi permintaan tambahan kuota, itu bukan karena mereka tidak berbaik hati. Tapi karena Saudi sangat memerhatikan daya tampung di sana

''Karena jangan sampai ingin menyenangkan umat Muslim, malah justru menimbulkan persoalan karena jumlah jamaah melebihi daya tampung. Itu akan jadi hal yang sangat menakutkan karena mengancam keselamatan jamaah,'' kata Lukman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement