Jumat 03 Mar 2017 13:17 WIB

Negosiasi Saudi-Iran Soal Haji Alami Kemajuan

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Agus Yulianto
Ratusan jamaah haji memadati mulut Gua Hira di Jabal Nur, Makkah, untuk menyaksikan dari dekat lokasi tempat wahyu pertama kali turun kepada Nabi Muhammad SAW (Ilustrasi)
Foto: Republika/ Amin Madani
Ratusan jamaah haji memadati mulut Gua Hira di Jabal Nur, Makkah, untuk menyaksikan dari dekat lokasi tempat wahyu pertama kali turun kepada Nabi Muhammad SAW (Ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, TEHERAN -- Negosisasi Iran dengan Arab Saudi terkait soal haji, mengalami beberapa kemajuan. Bahkan, pengurus Organisasi Haji dan Umrah Iran, Hamid Mohammadi menyebut, beberapa kemajuan telah dibuat dalam babak terbaru pembicaraan antara Iran  dan Saudi terkait kembalinya partisipasi calon jamaah haji Iran di musim haji 2017.

Menurut Mohammadi, pembicaraan baru-baru ini difokuskan pada tuntutan utama yakni menghormati jamaah Iran, memperlakukan mereka dengan bermartabat, serta prosedur untuk memastikan keselamatan jamaan selama musim haji. Dia mengatakan, pihak Saudi menjamin dua petugas polisi pelaku pelecehan dua remaja Iran di Jeddah, pada 2015, telah resmi dinyatakan bersalah.

Jamaah Iran pun nantinya akan memiliki akses terhadap layanan medis selama haji. Riyadh juga menyepakati usul Iran terkait layanan konsuler bagi jamaah haji. "Apabila semua kompromi tersebut tercapai, maka calon jamaah Iran akan berkesempatan pergi haji ke Makkah tahun ini," ujarnya seperti dilansir dari Tasnim News Agency, Kamis (2/3) waktu setempat.

Lebih dari 1,8 juta umat Muslim mengambil bagian dalam haji 2016. Namun tahun lalu, Iran tidak mengirimkan jamaahnya secara resmi, setelah adanya ketegangan antara Riyadh dan Teheran akibat tragedi mematikan saat musim haji 2015.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada 2 September 2015, ribuan orang kehilangan nyawa dalam di terowongan Mina akibat berdesak-desakan. Pihak berwenanb Saudi memblokir sebuah jalan di Mina selama kegiatan tersebut, sehingga memaksa banyak jamaah berbenturan. Peristiwa tersebut dianggap kecelakaan paling mematikan dalam sejarah haji.

Menurut Associated Press (AP), berdasarkan laporan hitungan resmi 36 negara, lebih daei 2.400 jamaah meninggal dalam insiden itu. Namun, Saudi mengklaim, jumlah jamash tewas 770 orang. Berbeda lagi dengan data Organisasi Haji dan Umrah Iran yang mengatakan, jumlah jamaah tewas kala itu mencapai 4.700 orang, termasuk di antaranya 460 jamaah asal Iran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement