Senin 06 Mar 2017 10:18 WIB

12 Fakta Tentang Ka’bah yang Jarang Kita Ketahui

Masjidil Haram
Foto: Republika/Karta Rahardja
Masjidil Haram

IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Ka’bah di Masjidil Haram merupakan kilbat kaum Muslimin untuk melaksanakan ibadah shalat. Sungguh beruntung mereka yang sudah menunaikan ibadah haji /umrah, dan bisa menyaksikan Ka’bah secara langsung dari dekat. Sementara bagi kaum Muslimin yang belum sampai ke sana, jangan pernah putus berdoa agar suatu hari Allah mampukan menunaikan ibadah haji/umrah ke Tanah Suci.

Konsultan haji dan umrah dari Madinah Iman Wisata  Agususanto Lc SS mengatakan ada 12 fakta tentang Ka’bah yang jarang diketahui oleh kaum Muslimin. “Bahkan mereka yang sudah pergi haji atau umrah pun, mungkin belum mengetahui beberapa dari 12 fakta ini,” kata Agususanto kepada ihram.co.id, Senin (6/3/2017).

Pertama, kata lelaki  yang akrab dipanggil Agus itu, Makkah adalah kawasan yg mempunyai gravitasi sangat stabil. Kedua, karena tekanan gravitasinya sangat tinggi, di situlah berpusatnya suara-suara yang tidak dapat didengar oleh telinga.

Ketiga, kata Agus, tekanan gravitasi yang tinggi memberikan kesan langsung kepada sistem imun tubuh untuk bertindak sebagai pertahanan dari segala macam penyakit. “Keempat, doa akan terkabul karena di situlah tempat gema atau ruang dan masa serentak,” ujar alumnus Al Azhar University Kairo, Mesir itu.

Agus menambahkan, fakta kelima adalah apa yg diniatkan di hati adalah gema yg tidak dapat didengar tetapi dapat dirasakan frekuensinya. “Pengaruh elektron menyebabkan kekuatan dalam kembali tinggi atau penuh semangat untuk melakukan ibadah, tidak ada sifat putus asa, dan ingin terus hidup untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah,” tuturnya.

Keenam, teknologi satelit dan  gelombang radio pun tidak dapat menangkap apa yang ada di dalam Ka'bah. “Frekuensi radio bahkan tidak mungkin mendengar apa-apa yang ada di dalam Ka'bah karena tekanan gravitasinya yang tinggi,” kata Agus.

Agus menjelaskan fakta ketujuh, yakniKa’bah adalah  tempat yang paling tinggi tekanan gravitasinya sehingga mempunyai kandungan garam dan aliran anak sungai di bawah tanah yang banyak. “Itulah sebabnya jika shalat  di Masjidil Haram,  walaupun terbuka tanpa atap,  tetap terasa sejuk,” ujarnya.

Agus mengemukakan fakta kedelapan tentang manfaat tidur menghadap Ka’bah.  “Tidur dengan posisi menghadap Ka’bah secara otomatis otak tengah akan terangsang sangat aktif hingga tulang belakang dan  menghasilkan sel darah merah,” paparnya.

Fakta kesembilan, kata Agus, pergerakan mengelilingi Ka'bah berlawanan arah jarum jam membuat peredaran darah di dalam tubuh meningkat. “Karena itulah kita jadi bertenaga dan rata-rata orang yang berada di Makkah  senantiasa sehat dan panjang umur,” tuturnya.

Agus juga menerangkan fakta kesepuluh Ka’bah tentang angka 7.  “Angka 7 itu membawa maksud, bahwa Allah telah menciptakan bumi dan langit dengan tujuh  lapis. Begitu juga diciptakan hari dalam tujuh  hari dan juga surat Al- Fatihah terdiri atas tujuh  ayat,” ungkapnya.

Agus juga menjelaskan tentang beberapa larangan saat berada di dekat Ka’bah. “Fakta kesebelas, larangan memakai topi, songkok, atau menutup kepala karena rambut dan bulu roma (lelaki) adalah ibarat antena untuk menerima gelombang yang baik selama berada di dekat Ka'bah,” kata Agus.

Ada pula fakta kedua belas.  Setelah selesai semua,  barulah bercukur. Tujuannya untuk melepaskan diri dari  larangan-larangan di dalam ihram. “Namun rahasia sebenarnya adalah untuk membersihkan ‘antena’  kita dari segala kotoran. Agar hanya gelombang yang baik saja yang diterima oleh tubuh,” papar Agus.

Karena itulah, kata Agus,  selepas melakukan ibadah haji dan umrah, seorang Muslim seperti dilahirkan kembali. “Sebab segala yang buruk telah dibuang ke luar dan digantikan dengan nur atau cahaya yang baru. Wallahu a’lam,” tutur Agususanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement