IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kedatangan Raja Arab ke Indonesia menjadi angin segar bagi penerbangan Indonesia. Direktur Angkutan Udara, Kementerian Perhubungan, Maryati Karma mengatakan, kedatangan raja arab ke Indonesia menguatkan rencana unlimited penerbangan antara Arab dan Indonesia.
Maryati menjelaskan, kesepakatan antardua negara terkait penerbangan langsung atau direct flight dari beberapa kota di Indonesia sudah disepakati sejak 27 Januari 2017 lalu. Namun, dengan kedatangan Raja Arab semakin memperlancar kerja sama tersebut.
Menurut Maryati, di Indonesia ada lima kota dipilih untuk mendapat penerbangan langsung ke Arab saudi tanpa ada batasan penerbangan. Kelima kota itu adalah Medan, Makasar, Surabaya, Denpasar, dan Cengkareng. Jika semula dari lima bandara internasional kota-kota tersebut hanya 35 kali dalam seminggu, tapi saat ini diberlakukan unlimited atau bisa menambah jadwal penerbangan sesuai kebutuhan masyarakat dan pengaturan jadwal dari maskapai.
"Jadi kita bisa unlimited. Mau kapan saja tinggal kita MoU kan lagi ke sana. Penerbangan langsung juga bisa menghemat biaya karena tak lagi harus transit Cengkareng," ujar Mariyati di kantor Kementerian Perhubungan, Rabu (8/3).
Sedangkan dari pihak Arab, tak hanya Jeddah. Ada empat kota yang akan menerapkan sistem direct flight ke Indonesia. Empat kota tersebut Jeddah, Madinah, Damam dan Riyadh.
Dia mengatakan, dengan adanya kerja sama ini bisa membuat kuota umrah dari Indonesia ke Arab Saudi menjadi lebih banyak. Dia mengatakan, jika sebelumnya umrah terbatas karena slot penerbangan, tapi kali ini bisa diperbanyak dan bisa menekan tarif umrah. "Dia punya Makkah, kita punya jamaah. Kita dealnya begitu. Kalau banyak gini kan umrah nanti bisa jadi murah. Kalau haji mesti lelang," ujar Maryati