Rabu 08 Mar 2017 21:06 WIB

Raudah Wisata Sambut Baik Rencana Penambahan Kuota Haji

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Agus Yulianto
Salah satu rombongan jamaah umrah (Ilustrasi)
Foto: Dok Izza
Salah satu rombongan jamaah umrah (Ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan perjalanan haji dan umrah PT Raudah Eksati Utama (Raudah Wisata) menyambut baik normalisasi kuota haji tahun ini. Apalagi, saat ini ada kabar bahwa Pemerintah Arab Saudi menyetujui permintaan Indonesia untuk menambah kuota haji sebanyak 10 ribu jamaah.

"Kalau benar bagus sekali," kata supervisor Raudah Wisata Yunita Anggraeni saat ditemui Republika.co.id di kantornya, Jakarta, Rabu (8/3).  Namun, hingga kini, belum ada surat pemberitahuan resmi dari Kementerian Agama kepada perusahaan travel terkait rencana tersebut.

Menurut dia, tambahan kuota berdampak positif bagi daftar tunggu antrean haji Indonesia yang kian mengular, bahkan hingga puluhan tahun. Dengan penambahan kuota, kata Yuni, antrean haji bisa menjadi lebih cepat dua hingga tahun. Dia optimistis infrastruktur di Saudi mampu menghadapi bertambahnya kuota. "Ibaratnya seperti rahim ibu yang sedang mengandung bayi, pasti muat saja. //Insya Allah tidak ada kedala berarti tentang infrastruktur kalau ada tambahan kuota," ujarnya.

Dia mengapresiasi kinerja Saudi dan Indonesia atas penyelenggaraan haji tahun lalu. Menurut Yuni, proses haji tahun 2016 lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Baik dari sisi katering maupun fasilitas WC. "Sebelum-sebelumnya, nasi agak kurang matang dan ada yang basi. Tapi tahun lalu tidak terjadi. Di Arafah dan Mina, WC-WC juga sudah ditambah jadi tidak perlu antre lama-lama," jelasnya.

Dia berharap ke depannya penyelenggaraan haji dan umrah menjadi semakin baik. Terkait tambahan kuota, Yuni berharap hal itu juga terjadi dalam haji khusus, tidak hanya haji reguler saja. Dia juga mengusulkan agar lapangan pekerjaan untuk //mutawif// (pemandu tawaf) lebih diperluas. Pasalnya keberadaan mereka dinilai cukup membantu jamaah saat melakukan tawaf.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement