Rabu 15 Mar 2017 03:33 WIB

Lebih 40 Persen Akomodasi Jamaah di Makkah Sudah Dinego

Pertemuan PPHI, penyedia pemondokan dan katering haji
Foto: MCH
Pertemuan PPHI, penyedia pemondokan dan katering haji

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Penyedia Akomodasi Kemenag RI, Nasrullah Jassam mengatakan, bahwa sampai saat ini pihaknya sudah berhasil melakukan proses negosiasi untuk lebih dari 40 persen kebutuhan akomodasi calon jamaah haji Indonesia. Sebagian besar dari hotel yang sudah dinego adalah pemesanan ulang (repeat order) dari akomodasi yang sudah digunakan pada penyelenggaraan ibadah haji tahun lalu.

Dikatakan Nasrullah, untuk akomodasi baru proses verifikasinya lebih lama, sehingga belum banyak banyak yang dilakukan proses negosiasi "Yang 40 persen sudah deal negosiasi, tinggal kontrak saja. Tapi, tentu kontrak ini, menunggu keputusan besaran BPIH yang sampai saat ini masih dalam pembahasan antara Kementerian Agama dengan DPR RI," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (14/3).

Hotel yang sudah dinego tersebar di lima lokasi, yaitu: Mahbas Jin, Syisah, Raudhah, Aziziyah, dan Jarwal. "Tim akomodasi saat ini masih terus bernegosiasi dengan para pemiliki hotel di Makkah. So far baik-baik saja untuk Makkah, meski nego agak sedikit alot," tambahnya.

Negosiasi cukup alot, lanjut Nasrullah, karena rata-rata pemilik hotel ingin menaikan harganya. Kondisi ini, dipengaruhi juga oleh kembali normalnya kuota jemaah haji seluruh negara pada musim ini. Akibatnya, kebutuhan terhadap akomodasi jemaah juga meningkat.

Nasrullah memastikan, kualitas hotel yang akan digunakan calon jamaah haji Indonesia tahun ini sama dengan tahun lalu. Selain harus ada mushala dan ruang makan untuk keperluan pembinaan jamaah, hotel juga harus mudah diakses oleh bus sholawat serta kendaran pengantar katering.

"Akomodasi yang repeat order rata-rata minta kenaikan harga. Tim sedapat mungkin nego agar sama dengan harga tahun lalu. Kalau pun ada kenaikan, itu tidak lebih dari 1,5 persen dari harga tahun lalu," ujarnya.

Tim akomodasi sudah berangkat ke Arab Saudi pada 20 Februari 2017 lalu. Beranggotakan 12 orang, tim ini akan bertugas selama 85 hari di Tanah Suci dengan fokus target mendapatkan hotel yang representatif bagi 204 ribu jamaah haji regular.

Selama bertugas di Arab Saudi, tim akomodasi akan bekerja sama dengan tenaga pendukung yang terdiri dari warga Negara Indonesia (WNI) yang mukim di Arab Saudi serta Kantor Urusan Haji (KUH) Konsulat Jenderal RI di Jeddah. Semuanya akan bekerja sesuai dengan Pakta Integritas yang telah ditandatangani bersama.

Nasrullah menjelaskan, bahwa sesuai pedoman penyediaan, akomodasi haji harus memenuhi sejumlah kriteria, antara lain: hotel harus memiliki akses yang baik untuk transportasi bus shalawat dan akses distribusi katering. Selain itu, hotel juga harus memiliki lobby yang luas, serta ada masjid, restoran, dan fasilitas lainnya.

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement