IHRAM.CO.ID, TEHERAN -- Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan, negara tersebut dapat mengirimkan jamaah untuk berpartisipasi dalam ritual haji tahun ini. Iran berupaya membangun hubungan yang konstruktif dengan negara-negara tetangga termasuk Saudi.
Setelah adanya upaya negosiasi dari Organisasi Haji dan Umrah Iran dengan pejabat Saudi, maka di musim haji 2017 ini jamaah Iran bisa kembali menginjakkan kakinya di Tanah Suci melalui jalur resmi.
Seperti dilansir dari Tasnim News Agency, Wakil Pemimpin Revolusi Islam untuk Urusan Haji dan Umrah Ali Qazi Azkar mengatakan, negosiasi antara Teheran dan Riyadh mengenai pengiriman jamaah Iran sedang diselesaikan. "Sampai saat ini, perjanjian diinginkan telah dicapai dengan Saudi," ujarnya.
Dia berharap, tahun ini jamaah Iran mampu menunaikan rukun Islam kelima itu dengan aman, tenang, nyaman, dan bermartabat. Delegasi Iran sendiri melakukan perjalanan ke Saudi pada 23 Februari atas undangan dari Kerajaan Saudi untuk membicarakan jamaah haji Iran.
Lebih dari 1,8 juta Muslim mengambil bagian dalam haji tahun lalu, namun Iran tidak mengirimkan jamaahnya setelah ketegangan antara Riyadh dan Teheran timbul akibat adanya insiden mematikan yang menewaskan banyak jamaah Iran. Pada 24 September, 2015, ribuan orang kehilangan nyawa dalam tragedi desak-desakan di Mina.
Peristiwa tersebut disebut-sebut menjadi insiden mematikan dalam sejatah haji. Saudi memperkirakan jamaah yang tewas dalam insiden itu 770 orang. Namun, Organisasi Haji dan Umrah Iran mengatakan, jamaah tewas mencapai 7.000 orang termasuk 460 jamaah dari Iran.