IHRAM.CO.ID, JAKARTA – PT Namirah Angkasa Jayatama (Naja) Tour & Travel berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada para jamaah umrah yang mereka berangkatkan ke Tanah Suci. Terkait hal tersebut, Naja Tour membatasi jumlah jamaah umrah per kelompok terbang (kloter).
“Setiap satu kloter kami batasi maksimal 125 orang dan minimal 40 orang. Kecuali ada permintaan khusus dari instansi tertentu yang menginginkan jamaahnya diberangkatkan sekaligus maka kita berangkatkan meski jumlahnya 300 pax,” kata Direktur Utama Naja Tour & Travel Ustadz Abdullah Asad Basaiban kepada Republika.co.id, Kamis (30/3/2017).
Abdullah menambahkan, pihaknya sengaja membatasi jumlah jamaah per kloter, agar bisa lebih fokus dan maksimal dalam melayani serta mengawasi jamaah yang membutuhkan perhatian ekstra. “Sebab, mayoritas jamaah umrah adalah mereka pertama kali menunaikan ibadah umrah. Jadi mereka belum paham betul kondisi di Tanah Suci,” ujar Abdullah.
Abdullah mengemukakan, para jamaah umrah Naja Tour sudah mengerti ilmu tentang umrah dengan bekal manasik yang diberikan oleh pihak Naja sebelum keberangkatan. Tapi teknis lapangan adalah hal yang juga penting. “Termasuk di dalamnya kondisi peta dari hotel ke masjid, dan tanda tanda yang perlu diingat oleh jamaah agar tidak tersesat ketika berangkat maupun pulang dari masjid ke hotel,” tutur Abdullah.
Menurut Abdullah, Naja Tour makin aktif memberangkatkan jamaah umrah. “Mulai awal keberangkatan periode Desember 2016 sampai Maret 2017, tiap bulan Naja memberangkatkan enam hingga sembilan kloter umrah,” ungkapnya.
Pada Maret 2017, kata Abdullah, Naja memberangkatkan enam kloter umrah. Yakni, tanggal 1, 7, 13, 21, 24, dan 29 Maret. “Pada April 2017, kami akan memberangkatkan empat kloter umrah, yakni tanggal 12, 19, 26 dan 29 (umrah plus Turki),” tutur Abdullah Asad Basaiban.