IHRAM.CO.ID, TRIPOLI -- Pemerintah Libya mengklarifikasi pemberitaan soal pendaftaran haji daring. Sebelumnya, muncul sebuah pernyataan yang mengatasnamakan Kementerian Agama, Wakaf, dan Urusan Islam yang menyebut bahwa pendaftaran haji 2017 dimulai kemarin, Rabu (29/3) dan berlangsung selama dua pekan.
Padahal, Kementerian Agama Libya mengaku, tidak pernah mengeluarkan pernyataan tersebut. Seperti dilansir dari Libya Herald, kementerian bersangkutan menegaskan, belum ada pengumuman tentang pendaftaran haji.
Salah satu pejabat yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa pengumuman yang dikeluarkan pekan lalu tidak memiliki stempel dan tidak ada tanda tangan pejabat berwenang. Artinya, isi pengumuman tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Libya sepakat mengumumkan bahwa aplikasi pendaftaran haji secara daring akan dimulai 29 Maret. Masyarakat diberikan waktu selama dua pekan. Pendaftaran akan ditutup pada 13 April.
Dari jumlah pendaftaran, pemerintah setempat akan melakukan undian untuk menentukan siapa saja yang berhak menunaikan haji tahun ini. Pendaftar harus mendaftarkan diri secara daring melalui situs www.hajj.ly.
Kuota haji Libya diperkirakan akan kembali ke angka 7.000 orang tahun ini. Angka tersebut naik dari 5.600 orang selama empat tahun terakhir akibat adanya renovasi besar-besaran di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.
Tahun lalu, terjadi konflik politik antara bagian timur dan barat dalam negeri Libya. Otoritas berwenang di timur menolak berkolaborasi dalam aplikasi pendaftaran haji dari wilayah barat. Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi hanya mengakui satu badan Libya untuk memproses pendaftaran. Penyelenggaraan haji 2017 diperkirakan akan berlangsung mulai 30 Agustus.




