IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Aktivitas utama jamaah umrah adalah melaksanakan ibadah umrah di Masjidil Haram, shalat fardhu berjamaah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, shalat-shalat sunnah, mengaji Alquran dan mendengarkan tausiyah dari pembimbing ibadah umrah.
Selain alam ibadah yang sifatnya mahdhah tersebut, rangkaian ibadah umrah juga dilengkapi dengan ziarah (tour) ke beberapa tempat bersejarah maupun pusat perbelanjaan. Misalnya, Masjid Quba, Jabal Rahmah, Jabal Uhud, Hudaibiyah, Thaif, kebun kurma dan lain-lain. Biasanya para jamaah ditemani oleh tour guide yang ditunjuk oleh pihak travel umrah yang melayani mereka menunaikan ibadah umrah tersebut.
Terkait penunjukan tour guide tersebut, pihak travel harus selektif. Hal ini sangat diperhatikan oleh Naja Tour & Travel. “Naja selektif dalam menunjuk tour guide yang akan melayani para jamaah umrah di Tanah Suci. Kami memilih tour guide yang mempunyai kepedulian dan kedekatan secara emosional kepada jamaah,” kata Direktur Utama Naja Tour & GTravel Abdullah Asad Basyaiban kepada Republika.co.id, Ahad (2/4/2017).
Abdullah menambahkan, kehati-hatian dalam memilih tour guide itu agar jamaah merasa diarahkan oleh keluarga sendiri. “Sehingga, ketika bertanya sesuatu atau membutuhkan sesuatu, jamaah tidak canggung,” ujarnya.
Seorang tour guide, kata Abdullah, harus memberikan pelayanan yang terbaik kepada para jamaah. “Tour guide dituntut loyal kepada jamaah dan berinisiatif untuk menambah nilai perjalanan dan ibadah bagi jamaah,” tutur Abdullah Asad Basyaiban.