Sabtu 08 Apr 2017 08:39 WIB

Menag: Jangan Tergoda Berhaji dengan Cara tidak Resmi

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kanan) bersama Dirjen PHU Kemenang Abdul Jamil memberikan keterangan pers terkait pelunasan biaya penyelenggaraan ibadah hai (BPIH) reguler 1438H 2017 di Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (7/4).
Foto: Republika/ Wihdan
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kanan) bersama Dirjen PHU Kemenang Abdul Jamil memberikan keterangan pers terkait pelunasan biaya penyelenggaraan ibadah hai (BPIH) reguler 1438H 2017 di Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (7/4).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Menag Lukman mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak tergoda tawaran berhaji dengan cara dan mekanisme yang tidak resmi. Menag tidak ingin, kejadian paspor filipin kembali terulang karena jamaah haji tidak menggunakan jalur resmi (pemerintah)

Hal ini dikatakan Lukman saat menggelar konferensi pers mengenai pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler (BPIH) Reguler Tahun 1438H/2017M di kantor Kementerian Agama, Jl. Lapangan Banteng Barat No. 3 4 Jakarta.

Lukman mengajak, calon jamaah haji agar berhaji melalui cara-cara yang dikelola oleh pemerintah yakni haji reguler dan haji khusus yang dikelola oleh sejumlah lembaga penyelenggara haji khusus yang telah mendapatkan izin resmi dari pemerintah.

"Dengan iming-iming semanis apa pun, mohon umat Islam Indonesia, para calon jemaah haji kita, tidak terbuai dengan rayuan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," tegas Lukman, Jumat (7/4).

Terlebih lagi, berhaji dengan menggunakan paspor negara lain. Menag mengingatkan, bahwa berhaji dengan menggunakan paspor dari negara lain akan mengakibatkan hilangnya kewarganegaraan calon jamaah haji.

Selain itu, menjelang musim haji tahun 1438M/2017M, Menag juga berpesan agar calon jamaah haji mempersiapkan diri dengan baik. Tidak hanya hanya persiapan yang terkait penguasaan materi manasik dan seluruh prosesi peribadatan, calon jamaah juga harus mempersiapkan stamina.

"Calon jamaah haji agar mempersiapkan secara fisik dengan sering berlatih dengan banyak berjalan kaki," ujar Menag.

Didampingi Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Abdul Djamil dan Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Mastuki, Menag mengingatkan calon jamaah akan pentingnya menjaga kesehatan karena seluruh prosesi ibadah haji dilakukan dengan berjalan kaki. Menurutnya, kesiapan stamina merupakan hal yang penting dalam berhaji.

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement