Ahad 16 Apr 2017 09:31 WIB
Rakernas IPHI Regional III

Tak Semua Calhaj Memiliki Wawasan dan Pengetahuan yang Cukup

Sejumlah calon haji kelompok terbang (kloter) satu embarkasi Hasanuddin mendengarkan bimbingan panitia di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (20/8).
Foto: Antara/Sahrul Manda Tikupadang
Sejumlah calon haji kelompok terbang (kloter) satu embarkasi Hasanuddin mendengarkan bimbingan panitia di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (20/8).

IHRAM.CO.ID, MAKASSAR -- Berbagai pihak terkait diharapkan bisa membantu calon jamaah haji (calhaj) yang akan berangkat menunaikan ibadah haji, tiap tahun. Pasalnya, tidak semua calhaj memiliki wawasan dan pengetahuan yang cukup tentang pelaksanaan rukun Islam kelima ini.

"Hal ini bertujuan untuk lebih memantapkan kesiapan calhaj kita sebelum benar benar melaksanakan Rukun Islam yang kelima tersebut," kata Ka.Kanwil Kemenag Sulsel Drs H Abd Wahid Thahir MAg, pada acara Rakernas ke-13 dan tasyakuran Harlah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) ke-27, kemarin.

Kegiatan ini dihadiri lebih dari 200-an peserta dari Pengurus Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Regional III dari wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua. Mengusung tema Pemberdayaan IPHI dan Potensi Daerah untuk Kemaslahatan Umat dan Kokohnya NKRI, acara ini akan digelar selama dua hari yakni tanggal 15 - 16 April 2017

Karena, dikatakan Wahid, kesiapan dan kemampuan itu ukurannya bukan pada kesanggupan materi dan fisik saja, tapi yang paling utama adalah kesiapan pengetahuan dan wawasan personal terhadap pelaksanaan ibadahnya. Mulai dari kemampuan baca Alquran, dan ibadah lainnya selain haji, seperti bagaimana menjamak dan mengqasar shalat, bagaimana tata cara shalat di pesawat dan di kendaraan roda empat, bagaimana tayamum, dan masih banyak lagi lainnya aktivitas-aktivitas yang dianggap kecil.

"Hal -hal seperti itu, tampaknya kecil. Namun, kadang belum diketahui dan pernah dialami oleh calon jamaah haji kita. Misalnya, bagaimana rasanya naik pesawat, bagaimana buang air kecil dan besar di pesawat, bagaimana menggunakan Lift Hotel, bagaimana menggunakan eskalator, bagaimana menggunakan kamar mandi di hotel dan sebagainya,"ujarnya.

Wahid berharap, IPHI bisa membantu calhaj dalam hal pemantapan persiapan dan pelaksanaan ibadah haji terebut. Pasalnya, di samping karena anggotanya yang tersebar di seluruh Indonesia, IPHI juga sudah memiliki pengalaman lapangan di masalah perhajian, juga sedikit banyaknya bisa melakukan pembimbingan dan pendampingan baik institusi maupun personal.

Kesemua hal tersebut, kata Wahid, sangat dimungkinkan untuk dilakukan oleh IPHI yang anggotanya sudah berada di tingkat daerah bahkan di kecamatan. "Dan hasil yang diharapkan dari hal tersebut adalah bagaimana jemaah haji kita bisa benar benar siap lahir bathin untuk melaksanakan ibadah haji," ujarnya.

Selain itu, pemerintah dan Kementerian agama serta stake holder yang terlibat dalam masalah perhajian sudah melakukan sejumlah perbaikan dalam pelaksanaan ibadah haji tiap tahunnya. Termasuk tahun ini 1438 H/2017M, dimana di sejumlah fasilitas dan pelayanan mulai dari persiapan, pelaksanaan, pemberangkatan sampai kepada pemulangan.

"Ini semata mata dilaksanakan untuk memenuhi dan mewujudkan tujuan pelaksanaan ibadah haji kita di Indonesia yakni memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan bagi jamaah haji," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement