IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Naja Tour and Travel mengadakan training dan edukasi kepada para perwakilan dan cabang se-Indonesia di TMII Jakarta, 5-7 April 2017. Momentum tersebut sekaligus dimanfaatkan untuk meluncurkan sistem pemasaran yang diberi nama Syiar Baitullah.
Direktur Utama Naja Tour and Travel Ustadz Abdullah Asad Basaiban mengemukakan, training semacam ini akan dilakukan manajemen Naja Tour tiap tiga bulan sekali. “Hal tersebut guna merangsang dan memberikan semangat kepada para penggiat syiar umrah untuk selalu optimis di tengah-tengah gempuran umrah money games,” kata Abdullah Asad Basaiban kepada Republika.co.id, Ahad (16/4).
Abdullah menambahkan, umrah money games banyak menyerap calon jamaah umrah yang tidak sadar akan bahaya tidak berangkatnya calon jamaah umrah dengan metode tersebut. “Umrah money games dijual dengan harga tidak masuk akal. Ada yang menjual harga Rp 13 jutaan, sedangkan normalnya ibadah umrah harga paling murah full paket adalah di harga Rp 19 jutaan dengan fasilitas hotel bintang tiga,” paparnya.
Abdullah menegaskan, semua masyarakat bisa dan berhaqk untuk mempunyai peluang usaha dan bersyiar untuk mengajak ummat menunaikan ibadah umrah ataupun haji, Di samping ada nilai dakwah, juga ada nilai enterpreneurshipnya.
Namun, Abdullah selaku dirut Naja Tour mengingatkan para marketing dan cabangnya, untuk menjaga kemurnian niat . Dalam mempromosikan haji ataupun umrah harus ditekankan niat yang paling utama adalah dakwah dan membantu serta memberikan solusi kemudahan kepada Tamu Allah dan Rasul-Nya.
“Jangan melulu niat profit saja, kalau sudah kita mendahulukan niat yang mulia, maka insya Allah secara sendirinya urusan dunia akan dimudahkan Allah,” tutur Abdullah Asad Basaiban.