Ahad 30 Apr 2017 18:19 WIB

Jadi 'Guru Agama Islam', Video Tape Islam Makin Diminati

 Puluhan jamaah haji asal Indonesia, Malaysia, dan Maroko melintasi perbukitan gurun memasuki wilayah Makkah (Ilustrasi)
Puluhan jamaah haji asal Indonesia, Malaysia, dan Maroko melintasi perbukitan gurun memasuki wilayah Makkah (Ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, Di era 90-an, konotasi video tape sebagai sarana hiburan, ternyata mulai berubah di Malaysia. Sebab, di negeri jiran ini, video tape mulai banyak dijadikan 'guru' agama. Sairi Haji Manan (71 tahun), misalnya, menggali Islam dari sebuah video tape. Warga Malaysia itu, malah memiliki hobi mengumpulkan video tape pelajaran Islam. Bahkan, dia mengkoleksi sejumlah video tape yang diproduksi sebuah perusahaan Malaysia dan didistribusikan oleh Achara marketing media di Singapura.

Seri video tape yang dimilikinya misalnya Zuriatku (Generasiku), Panduan Alquran, Panduan Tahlil dan Yaasin, dan Panduan Ibadah Haji. Harga dua video tape seri Zuriatku, 79 dolar. Sementara untuk seri Iqra' seharga 315 dolar, berisi 13 video dan enam buku panduan. Sairi adalah sebagian dari masyarakat Malaysia "dan Singapura yang berusaha menggali pengetahuan Islam dari video tape selain dari apa yang diajarkan guru mereka.

General Manager Achara's, Azmi Mustapha menyatakan, perusahaan ini telah menjual sekitar 1.500 set video pelajaran agama dan panduan bagi orang tua. Perusahaan ini sendiri dibangun tiga tahun lalu (1993). Mustapha kini berencana untuk mendistribusikan versi serupa dalam bentuk CD (compact disc) dari Malaysia.

Diaa mengatakan, telah menjual sekitar 300 set video tape berisi panduan naik haji dalam sebulan, di Januari 1995. Padahal, video itu, baru diluncurkan sebulan sebelumnya. "Ini mungkin karena waktunya yang sangat tepat, katanya mengomentari penjualannya.

"Kami memulai penjualan video panduan haji hanya sebulan sebelum bulan haji tiba. Sebagian besar dari pelanggan kami menganggap video ini memberi tambahan bagi pengetahuan yang telah mereka dapatkan dalam kursus haji," katanya.

Kursus haji yang berlangsung sekitar satu hingga dua bulan di Singapura biasanya dikordinir The Islamic Religious Council of Singapore (Muis) dan mesjid-mesjid. Tapi, ada badan Muslim lain yang juga mencari keuntungan dengan mengadakan kursus serupa dalam jangka waktu dua sampai empat minggu.

Bagaimana pun, kata Azmi, video tape tidak bermaksud menggantikan peran guru agama. Video hanya merupakan cara lain untuk menggali pengetahuan.

"Dalam Islam, usaha mencari pengetahuan dengan berbagai cara mendapat nilai yang tinggi," ujar Ustaz Osman Jantan, seorang guru agama yang terkemuka.

Video tape tak dapat dan tidak boleh menggantikan guru karena hanya gurulah yang dapat memberikan jawaban secara mendalam dan respons yang cepat atas pertanyaan murid. "Video dalam beberapa hal tidak dapat bereaksi secara interaktif," kata Osman.

Sementara Sairi menyatakan ia membelikan video tersebut untuk keluarganya, terutama untuk cucunya yang sering berlibur ke tempatnya di akhir pekan. Ia mengharapkan, video tersebut dapat menambah pengetahuan cucunya yang didapat dari sekolah.

Aminah Karmani-cucu Sairi-menggunakan video panduan ibadat untuk menambah pengetahuan yang didapatnya dari pengajian yang berlangsung sekali sepekan. "Saya menggunakan video ini sebagai materi tambahan dan untuk mengulang kembali apa yang telah saya dapat dari pengajian," katanya.

Para orang tua muda biasa menggunakan video ini untuk membantu mengajar Alquran pada anak-anak mereka. "Para orangtua ini menganggap masa mengaji di kelas atau di mesjid bagi anak mereka sangatlah terbatas," kata Azmi.

Azmi juga menawarkan seri video panduan lain seperti video untuk orang tua, keterampilan berkomunikasi dan sebagainya. Video ini misalnya seri Suami Istri, Melentur Buluh, dan Zuriatku. Pembuatan video ini diawasi para pemuka agama di Malaysia.

sumber : Dilansir dari Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement