IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Komisi VIII DPR RI meminta adanya penguatan terhadap pemimpin regu dan rombongan haji 2017. Selama ini penguatan pembimbing regu dan rombongan, serta kesiapan jamaah dinilai masih kurang.
"Kesiapan jamaah dan penguatan pembimbing kurang diperhatikan padahal layaknya pasukan tempur, yang menentukan adalah kesiapan jamaah dan pemimoin unit terkecilnya," kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Sodik Mudjahid kepada Republika.co.id, Ahad (7/5) malam.
Penguatan pemimpin regu dan rombongan dimulai dari rekruitmen ketua regu (karu) dan ketua rombongan (karom). Mereka yang dipilih haruslah yang memahami seluk beluk manasik dan proses haji, kriteria, serta mengenal ibadah haji dengan baik. Karu dan karom dinilai sudah selayaknya menjadi jembatan komumikasi antara jamaah dan petugas haji.
Sodik menyebut apabila karu dan karom sudah terpilih, maka proses tesebut harus dilanjutkan dengan pendidikan dan latihan (diklat) yang intensif dan bermutu.
Sementara itu, kesiapan jamaah dapat dilakukan melalui reformasi materi dan metode manasik haji. Menurut Sodik, komposisi materi manasik haji sebaiknya diubah. Selama ini, komposisi materi manasik haji terdiri dari 95 persen ibadah. Komposisi, kata dia, dapat diubah menjadi ibadah 30 persen, kesehatan 20 persen, pengenalan medan dan keamanan 25 persen, serta sisanya soal sosialisasi hak dan kewajiban, sosialisasi aturan-aturan, sarana dan prasarana haji.