IHRAM.CO.ID, MAKKAH - Hilton baru saja membuka satu hotel barunya di Makkah, Arab Saudi. Hilton hendak mengubah sedikit citra Makkah. Selama ini Makkah selalu dikenal sebagai destinasi religius.
General Manager Hilton Makkah Convention Hotel Mark Allaf mengatakan, Hilton ingin mengenalkan konsep yang menggabungkan religiusitas seperti ibadah umrah dan haji dengan nilai bisnis. "Para tamu sekarang dapat menikmati pertemuan bisnis dan menjalankan ibadah mereka sambil mengunjungi Masjidil Haram," ujarnya seperti dilansir dari Arabian Business, baru-baru ini.
Hotel berbintang lima ini merupakan salah satu hotel terbesar di Saudi. Terdapat 764 kamar di dalamnya yang sebagian besar memiliki pemandangan Masjidil Haram yang mengelilingi Kabah.
Allaf percaya desain dan lokasi hotel menjadi daya tarik besar bagi jamaah umrah dan haji. Mereka yang datang untuk berbisnis dari luar kota atau negara lain pun akan menganggapnya sebagai tempat bermalam ideal. Hotel Hilton bukanlah barang baru bagi masyarakat Saudi dan Timur Tengah. Hanya saja Hotel Hilton di Makkah inilah yang pertama memiliki pusat konvensi.
"Inilah mengapa sebabnya kami menyebutnya Hilton Makkah Convention Hotel. Ada tempat pertemuan terbesar di wilayah ini dengan kapasitas sekitar 1.600 tamu di bawah satu ballroom," kata dia.
Hotel telah dibuka pada 1 April, namun pembukaan resmi baru akan dilakukan saat Ramadan. Menurut Allaf, Ramadan dan Idul Fitri memberikan peluang besar bagi Hilton Makkah. Dia optimistis akan ada banyak pengunjung yang datang ke hotel.
"Kami bersiap menampung dan menyambut semua tamu kami, apakah mereka yang melakukan umrah selama bulan Ramadan, atau 10 hari terakhir Ramadan. Tentu saja ini adalah masa tersibuk tahun ini," ujarnya.
Hotel akan menyiapkan makanan sahur dan berbuka puasa. Ini sebagai bentuk rasa hormat Hilton Makkah terhadap umat Muslim yang sedang menjalankan rukun Islam ketiga mereka. Saat ini Hilton tengah merekruit tenaga kerja terbaik dari sekolah perhotelan dan perdagangan Saudi.
Allaf menyebut, Hilton ingin meningkatkan jumlah karyawan perempuan. Sebanyak 25 persen karyawan Hilton Makkah adalah perempuan.
Tamu Hilton Makkah di antaranya berasal dari Amerika Serikat, Inggris, Timur Tengah, dan Afrika. Untuk itu, keberagaman di antara karyawan sangat penting bagi hotel. Sejauh ini, para karyawan hotel berasal dari 13 bangsa berbeda.
Sebuah studi baru-baru ini oleh Al Jazira Capital menyebutkan, bahwa pariwisata Islam di Arab Saudi akan meningkat dari 17,5 juta wisatawan pada tahun lalu menjadi sekitar 30 juta orang pada 2025. Hal ini pula yang menyebabkan Saudi melakukan banyak proyek investasi infrastruktur kota seperti perluasan Bandara Pangeran Mohammad bin Abdulaziz dan Makkah Metro.
Hilton sendiri merupakan perusahaan yang memiliki jumlah hotel terbanyak di Timur Tengah, khususnya Arab Saudi. Sejak soft launching pada awal April lalu, tingkat humian Hilton Makkah cukup tinggi yakni 75 hingga 85 persen. "Tamu sangat puas, mereka menyukai kualitas produk, layanan, makanan dan minuman, ruangan dan dekorasi. Hotel ini berbeda," kata Allaf.