IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Biro perjalanan wisata Maktour menyambut baik adanya normalisasi dan penambahan kuota haji bagi jamaah Indonesia. Maktour pun berharap kabar baik tersebut berdampak positif bagi penambahan kuota haji khusus.
Namun, ada hal lain yang lebih penting dari penambahan kuota yaitu kesiapan fasilitas untuk menyambut jumlah jamaah yang bertambah banyak. Pasalnya, Pemerintah Arab Saudi menormalisasi kuota haji di setiap negara.
"Tentu fasilitas juga harus siap dengan pengembalian kuota. Jangan sampai ambil kuota sebanyak-banyaknya tapi fasilitas tidak matang, fasilitas harus disiapkan dengan baik," ujar Direktur Operasional Maktour Mohammad Rocky Masyhur saat ditemui Republika.co.id di kantornya, Senin (15/5).
Setiap tahun, Maktour berupaya meningkatkan layanan haji plusnya. Dikatakan Rocky, perusahaan setiap tahun meningkatkan kualitas layanan bagi jamaah. Maktour bahkan sudah melengkapi jamaahnya dengan gelang pendeteksi lokasi.
Namun, menurut dia, gelang tersebut akan lebih bermanfaat bagi jamaah haji reguler mengingat lokasi mereka yang dibagi dalam kelompok-kelompok. Sedangkan haji plus biasanya berada di satu hotel. "Sudah berjalan setahun, sangat bagus, mudah dikontrol. Kalau sesuatu terjadi, bisa langsung ditangani," ujarnya.
Di sisi lain, kata dia, jamaah haji memiliki latar belakang pendidikan dan usia yang berbeda. Karenanya, sebagian jamaah mudah menerima materi haji saat manasik, namun sebagian lagi sedikit kesulitan lantaran faktor usia dan pendidikan.
Untuk itu, Rocky menyarankan, sesampainya di Tanah Suci, jamaah sebaiknya melakukan kembali manasik haji. Travel hendaknya menanyakan kepada jamaahnya apakah materi yang diberikan sudah cukup atau ingin diulangi lagi. "Harus kontinyu, mungkin ada yang belum lancar, namun dengan catatan harus memperhatikan kondisi fisik jamaah," kata dia.
Rocky berharap, penyelenggaraan haji dan umrah Indonesia dari tahun ke tahun menjadi lebih baik lagi dari segi pemondokan, katering, dan transportasi. Pemerintah, kata dia, harus sangat memperhatikan berbagai kekurangan haji tahun lalu sehingga tahun ini dan tahun-tahun ke depan bisa diperbaiki.