Senin 22 May 2017 12:15 WIB

Ini Langkah Konkret YLKI untuk Atasi Travel Umrah Nakal

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
Kantor First Travel (ilustrasi)
Foto: Republika/Ismail Lazarde
Kantor First Travel (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kasus telantarnya jamaah umrah yang dilakukan oleh travel nakal telah menyita perhatian umat Islam di Indonesia. Pasalnya, kasus ini telah terjadi berulang kali lantaran tidak ada sikap tegas dari pemerintah. Karena itu, untuk mengatasi permasalahan ini, dibutuhkan langkah konkret dari pemerintah ataupun organisasi nonpemerintah.

Sebagai lembaga nonpemerintah yang memperjuangkan hak konsumen, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) tengah berupaya melakukan langkah-langkah konkret tersebut. Staf Bidang Pengaduan dan Hukum YLKI Abdul Baasith mengatakan, untuk mengatasi ini, pihaknya akan koordinasi dengan lembaga negara seperti Bareskrim Mabes Polri sehingga kasus ini bisa diproses secara hukum dan menimbulkan efek jera.

"Langkah konkret kita, kita akan koordinasi dengan lembaga negara. Karena kami tidak punya tangan untuk melakukan tindakan," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Senin (22/5).

Menurut dia, hingga saat ini, pihaknya masih melakukan penyusunan draf dan mengumpulkan barang bukti dari jamaah umrah dan rencananya akan dibawa ke Bareskrim Polri pada Rabu (24/5) mendatang. Sementara ini, kata dia, jamaah yang mengadu ke YLKI tersebut merupakan jamaah First Travel dan Hannien Tour.

Dia menuturkan, alat bukti yang dikumpulkan tersebut berupa bukti transfer kuitansi, alat pomosi, dan juga beberapa alat bukti lainnya. "Mereka bilang ada ratusan jamaah. Saya juga kan harus minta data-datanya, nomor telepon, dan juga alamatnya sehingga kalau tidak lengkap akan sulit juga membuktikannya," ucapnya.

Abdul mengatakan, jumlah dari jamaah umrah Hannien Tour yang mengadu ke YLKI sampai saat ini sudah ada sekitar 190 jamaah dari Pekan Baru. Sementara, jamaah Hannien Tour asal Jakarta sendiri terbagi dalam beberapa kelompok.

"Kalau dari First Travel, mereka mengakunya ada ratusan. Tapi, sampai saat ini dia belum melengkapi karena nanti janjinya hari ini. Tapi, sebagian kecil sudah mengirimkan drafnya," katanya.

Kelompok jamaah dari First Travel yang datang ke YLKI tersebut ada sekitar sepuluh jamaah. Namun, sepuluh jamaah tersebut mewakili ratusan jamaah lainnya. "Mereka mewakili ratusan jamaah lainnya. Mungkin juga ada dari keluarganya atau dari jamaah lainnya," ujarnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement