Ahad 28 May 2017 16:49 WIB

Lima Tahun, Antrean Sedekah Takjil Buka Puasa di Masjidil Haram dan Nabawi

Foti, kucing yang menanti berbuka puasa di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.
Foto: Arab News
Foti, kucing yang menanti berbuka puasa di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.

IHRAM.CO.ID, Memberikan sedekah berupa makanan untuk takjil buka puasa di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi ternyata bukan hal mudah. Semua sudah diatur secara bergilirian karena saking banyaknya orang yang ingin menyumbang.

‘’Terutama untuk utama, yakni bagian depan dan tengah masjid, tak bisa sembarang memberikan makanan.Semua diatur. Kalau di Masjid Nabawi, antrean ini berlaku dari bagian Raudah hingga tengah. Semuanya diatur bergiliran. Kalau tidak diatur makanan akan menumpuk-numpuk di situ,’’ kata Ketua Umum Himpuh Baluki Ahmad yang kini masih berada di Arab Saudi, kepada Republika.co.id (28/2).

Baluki menceritakan pengalaman tersebut karena selain pernah cukup lama tinggal di Makkah dan Madinah, hampir setiap tahun berada di dua kota suci tersebut kala bulan Ramadhan untuk mengurus persiapan haji bagi jamaah ‘haji khusus’.

Menurut dia, lamanya antrean itu terjadi karena memang warga Arab Saudi secara keseluruhan ingin juga menyumbangkan takjil buka puasa di kedua masjid suci tersebut.

‘’Jadi kalau tidak diatur maka akan rebutan dan membuat tak tertib karena semua orang ingin membagikan makanan ‘iftar’ di situ. Akibat kebijakan ini, kalau ada orang yang ingin membagikan makanan tanpa mendaftar, maka dia paling bisa membagikannya di luar masjid,’’ ungkapnya.

Baluki menceritakan, berbuka puasa di Masjidil Haram dan Masjidil Nabawi itu memang menyenangkan. Sebelum maghrib tiba makanan sudah ditata rapi oleh petugas atau orang yang mendapatkan giliran memberikan sedekah takjil itu. Makanannya biasanya terdiri kurma dan air. Tak ada hidangan ‘makanan berat’ di situ.

‘’Mereka antusias menyumbang karena sadar bahwa memberikan makanan kepada seseorang untuk berbuka puasa adalah sama pahalanya dengan pahala puasa itu sendiri. Jadi saat itu banyak orang yang menarik-narik jamaah ada di masjid itu agar mau berbuka dengan menyantap makanannya. Jadi bayangkan kalau ini tidak diatur,’’ kata Baluki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement