IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Imam Anshori mengatakan, masalah haji khusus, saat ini, masih menunggu persiapan pelunasan untuk penggabungan keluarga terpisah maupun pengisian sisa kuota setelah pelunasan tahap kedua ditutup.
"Jumlah kuota haji khusus setiap Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) masih berkembang, untuk tambahan kuota kami mengikuti ketentuan saja karena bukan rebutan," ujar dia kepada Republika.co.id, (7/6). Jumlah pasti kuota haji khusus yang telah lunas dan berangkat masih belum ada. Karena seluruh PIHK belum melaporkannya kepada Amphuri.
Sementara itu, untuk kesiapan akomodasi baik hotel dan sarana lain sebagian besar telah siap. Untuk pilihan maktab, bervariasi tergantung biaya yang dimiliki oleh masing-masing PIHK.
Biasanya, maktab yang dipilih haji khusus Indonesia mulai dari maktab 111, 113, 114 dan seterusnya. Keberangkatan haji khusus PIHK di bawah Amphuri bervariasi mulai 10 Agustus 2017 (20 Zulqoidah) hingga 25 Agustus 2017 (4 Zulhijjah).
Banyak PIHK yang memilih untuk keberangkatan awal di Madinah, tetapi tidak menutup kemungkinan keberangkatan awal juga akan tiba di Jeddah.