JAKARTA -- Pengelola travel Mulai Pacifik H Anton Subekti mengatakan melalui pengamatannya keantusiasan melakukan umrah di bulan Ramadhan 2017 ini mengalami sedikit penurunan. Menurutnya, tsuasana ini ak hanya terasa di Indonesia, di Makkah dan Madinah jumlah jamaah memang terlihat jelas lebih sedikit.
''Ramadhan kali ini berbeda dengan tahun lalu. Kini jumlah jamaah umrah tak sebanyak dulu. Di kantor Himpuh misalnya kini hanya sekitar 2.000 orang pemohon visa umrah per hari, padahal di Ramadhan lalu jumlahnya mencapai 6.000 sampai 7.000 pemohon visa per hari,'' kata Anton yang juga Sekjen Himpuh, di Jakarta, (10/6).
Menurut Anton tampaknya ada dua hal yang menjadi sebab. Pertama adalah jatuhnya bulan Ramadhan di musim panas. Kedua, tampaknya ada persoalan di ekonomi rakyat Indonesia yang merasakan situasi beban hidup kian bertambah berat atau sulit.
"Yang berikutnya adalah yang baru saja terjadi, yakni terjadi pemutusan hubungan Arab Saudi dan Qatar. Memang tak signiikan tapi terasa ada pengaruhnya, terutama efek psikologisnya,'' ujar Anton.
Anton mengatakan, melalui pengamatannya di hari-hari awal Ramadhan penurunan jumlah jamaah umrah terasa bila melihat langsung di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Pada kedua masjid itu, yang setiap kali Ramadhan tiba selalu penuh sesak, kini menjadi sedikit lenggang.
''Pada pekan pertama Ramadhan ini, di Masjidil Haram area 'mataf' (tempat tawaf) tak terlalu padat. Jamaah kini lebih leluasa melakukan tawaf. Ini berbeda sekali dengan suasana Ramadhan di tahun-tahun sebelumnya. Jadi Masjidil Haram yang kini sudah sangat luas, terasa agak longgar,'' tegas Anton.
Begitu juga suasana umrah di Masjid Nabawi di Madinah. Kini di bagian dalam masjid selalu ada shaf yang lowong. Juga jamaah yang shalat di halaman masjid juga tak begitu sesak.
''Suasana yang sama juga terjadi di Bir Ali, tempat jamaah mulai mengenakan ihram bila datang ke Makkah dari arah Madinah. Suasana lenggang tak sepenuh biasanya. Jadi kalau ingin umrah di bulan Ramadhan secara lebih leluasa maka berangkatlah pada saat sekarang,'' katanya.