Selasa 11 Jul 2017 09:27 WIB

Ketersediaan Vaksin Meningitis Sesuai Kuota Calhaj

Petugas Dinas Kesehatan menunjukkan vaksin meningitis untuk calon haji (Ilustrasi)
Foto: Antara/Irfan Anshori
Petugas Dinas Kesehatan menunjukkan vaksin meningitis untuk calon haji (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pemerintah Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur hanya menyediakan vaksin meningitis sesuai kuota jamaah calon haji daerah setempat musim haji tahun ini. "Jumlah pasokan vaksin sesuai jumlah kuota calon jamaah haji yang akan berangkat sehingga dipastikan tidak akan disalahgunakan," kata Kepala Bidang Penanggulangan dan Pengamatan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Kupang Sri Wahyuningsih di Kupang, Selasa (11/7).

Dia mengatakan, proses pengadaan vaksin yang diperuntukan bagi jamaah calon haji harus dilakukan melalui mekanisme permintaan kepada Kementerian Kesehatan RI di Jakarta melalui Dinas Kesehatan Provinsi. Permintaan usulan yang dilakukan tersebut, juga harus sesuai jumlah kuota jamaah yang akan mendapatkan suntikan vaksin tersebut.

"Koneksitas Kementerian Agama dan Kementerian Kesehtan itulah menjadi alat ukur penyaluran vaksin tersebut," katanya. Setelah mendapatkan pasokan vaksin dari Kementerian Kesehatan melalui dinas kesehatan provinsi, vaksin lalu didistribusi ke tempat layanan penyuntikan imunisasi.

Untuk Kota Kupang hanya ada satu puskesmas yang bisa melayani pemberian vaksin meningitis dari 10 puskesmas yang ada. "Kita terapkan satu puskesmas yaitu di Puskesmas Bakunase. Ini satu-satunya tempat jamaah mendapatkan layanan vaksin tersebut," katanya.

Pemberian vaksin untuk para calon haji itu sudah dilakukan sejak Senin (10/7) kemarin, setelah mengawalinya dengan pemeriksaan kesehatan tahap satu. Dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut, setiap jamaah hanya diberikan suntikan vaksin meningitis sejumlah 0.5 cc. "Seingga dipastikan setiap vakis yang dikirim akan sesuai jumlah kuota yang ada," katanya.

Perlakuan pemberian vaksin meningitis kepada jamaah calon haji ini sangat berbeda dengan para pelancong lain yang akan ke luar negeri. Hal itu karena pemberian vaksin hanya dilakukan di unit Kesehatan Pelabuhan yang ada.

"Jadi tidak lagi di puskesmas, karena jenis vaksin ini tidak tersedia sepanjang tahun di tempat layanan kesehatan masyarakat itu," katanya.

Pemerintah memandang penting memberikan vaksin tersebut kepada seluruh warga termasuk jamaah calon haji yang akan ke luar negeri untuk memberikan kekebalan terhadap serangan penyakit di luar negeri.

Sri Wahyuningsih menjelaskan, meningitis adalah radang pada membran yang menyelubungi otak dan sumsum tulang belakang, yang secara kesatuan disebut meningen. Radang tersebut dapat disebabkan oleh infeksi oleh virus, bakteri atau juga mikroorganisme lain dan walaupun jarang dapat disebabkan oleh obat tertentu.

Meningitis, kata Sri, dapat menyebabkan kematian karena radang yang terjadi di otak dan sumsum tulang belakang, sehingga kondisi ini diklasifikasikan sebagai kedaruratan medis. Gejala umum dari meningitis adalah sakit kepala dan leher kaku disertai demam, kebingungan atau perubahan kesadaran, muntah dan kepekaan terhadap cahaya (fotofobia) atau suara keras (fonofobia).

Anak-anak biasanya hanya menunjukkan gejala nonspesifik, seperti lekas marah dan mengantuk. Adanya ruam merah dapat memberikan petunjuk penyebab dari meningitis. "Contohnya meningitis yang disebabkan oleh bakteri meningokokus dapat ditunjukkan oleh adanya ruam merah," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement