Kamis 13 Jul 2017 14:00 WIB

Israel Ingin Terbangkan Jamaah Haji Langsung ke Saudi

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Agus Yulianto
Kabah, Masjidil Haram
Foto: Pixabay.com
Kabah, Masjidil Haram

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Israel sedang mencoba membujuk Arab Saudi untuk mengizinkannya mengirim penerbangan hajinya ke Mekkah. Israel berharap, warga Muslimnya bisa terbang langsung ke Saudi dari Bandara Internasional Ben Gurion Tel Aviv.

Biasanya, jamaah Muslim Israel harus menggunakan jalur darat menggunakan bus melewati Sungai Yordania. Perjalanan sejauh 1.000 mil itu juga melewati padang pasir Saudi untuk bisa tiba di Masjidil Haram.

Menteri Perhubungan Israel, Ayoob Kara mengatakan, tahun ini adalah waktu yang tepat untuk mengajukan permintaan. Dua bulan lalu, Presiden AS, Donald Trump membantu Israel mencairkan hubungan dengan Saudi.

"Kenyataan sudah berubah, ini adalah waktu yang tepat untuk membuat permintaan, saya bekerja keras untuk itu," kata dia, dilansir Bloomberg, Rabu (12/7). Setiap tahunnya, Israel mengirim sekitar 6.000 jamaah untuk menunaikan haji.

Ratusan di antaranya diizinkan terbang ke Saudi melalui Bandara Internasional Ratu Alia Yordania. Sebagian besar lainnya melakukan perjalanan menggunakan bus langsung dari Israel.

Kara mengatakan, perjalanan ini terlalu sering berisiko. Mulai dari kondisi bus yang buruk, kenyamanan jamaah, hingga sering kali terlibat masalah di perbatasan. Saudi tidak mengakui paspor Israel.

Sehingga, jamaah biasanya menggunakan dokumen perjalanan sementara yang dikeluarkan Yordania. "Ini juga sering kali memakan waktu lama," kata Kara. Ia berkeras, seharusnya jamaah Muslim Israel bisa langsung terbang dari Tel Aviv.

Namun, dia terbuka jika penerbangan harus melalui Yordania. Termasuk pengurusan visa dan paspor yang dibantu oleh Yordania. Kara mengaku, telah bicara dengan pejabat Saudi, Yordania, dan negara lain terkait rencana haji Israel.

"Mereka siap, tapi ini sangat sensitif dan masih dalam negosiasi," kata Kara. Otoritas Penerbangan Sipil Saudi tidak merespons permintaan komentar dari Bloomberg. Sementara juru bicara pemerintah Yordania mengatakan, Israel belum menghubungi maskapai Yordania mana pun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement