Kamis 13 Jul 2017 18:55 WIB

WHO Keluarkan Anjuran Kesehatan Musim Haji, Apa Isinya?

Rep: LIDA PUSPANINGTYAS/ Red: Agung Sasongko
Haji
Foto: AP/Hassan Ammar
Haji

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksanaan haji menjadi migrasi terbesar manusia setiap tahunnya. Jutaan orang mengarungi perjalanan ribuan mil untuk mencapai satu tempat yang sama. Diperkirakan 2-4 juta Muslim akan tiba di tanah suci Arab Saudi tahun ini.

Sebagian besar diantaranya berasal dari luar negeri. Pelaksanaan haji akan berlangsung sekitar tanggal 30 Agustus hingga 4 September. Namun sudah banyak jamaah yang akan tiba di Saudi sejak sebulan sebelumnya.

Migrasi manusia terbesar ini memerlukan sejumlah perhatian. Setiap tahunnya, World Health Organization (WHO) mengeluarkan anjuran kesehatan terkait haji. Ini atas permintaan dan saran dari pemerintah Kerajaan Saudi Arabia (KSA).

Anjuran ini berisi sejumlah hal yang harus dipenuhi setiap pengunjung tanah suci untuk melakukan ibadah haji. Meski dikeluarkan WHO, organisasi kesehatan PBB ini tidak menyertakan bantuannya.

Jutaan orang akan berkumpul di Mekkah dan Madinah untuk jangka waktu sekitar dua bulan. Tempat-tempat ini pun akan menjadi padat manusia. Sehingga berpengaruh pada sisi kesehatan.

Risiko infeksi penyakit, wabah hingga risiko penyakit khusus akan meningkat dalam lingkungan yang padat. Seperti beberapa kasus mengkhawatirkan yang pernah terjadi, diantaranya MERS dan Zika.

Karena hal ini, Kementerian Kesehatan Saudi menyarankan beberapa kalangan untuk menunda pelaksanaan hajinya. Seperti orang-orang berusia diatas 65 tahun, dibawah 12 tahun, ibu hamil, orang dengan penyakit kronis, sistem imun lemah hingga penderita kanker.

Meski demikian, tidak ada larangan untuk mereka jika tetap akan melaksanakan ibadah haji. Selain itu, jamaah yang datang dari negara dengan penyakit endemik, seperti polio atau demam kuning diharuskan menjalani vaksinasi terlebih dahulu minimal 10 hari sebelum keberangkatan.

Mereka juga diwajibkan menyertakan sertifikat bukti vaksinasi dalam proses pengajuan visa. Semua jamaah dari seluruh negara juga harus menyertakan bukti vaksin meningitis. Tambahan vaksin influenza diperuntukan orang-orang dengan risiko tinggi tertular seperti yang disebut di atas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement