Selasa 18 Jul 2017 12:42 WIB

Dampak Blokade, Haji Qatar Terombang-ambing

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Agus Yulianto
Kabah
Foto: ROL/Sadly Rachman
Kabah

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Pelaksanaan haji Qatar masih terombang ambing hingga saat ini, Kamis (18/7). Belum ada perkembangan berarti terkait persiapannya, mulai dari jumlah jamaah, akomodasi hingga pengurusan visa.

Perkembangannya dalam beberapa pekan terakhir malah mengarah pada kemunduran. Pekan lalu, sejumlah operator perjalanan yang biasa mengurus haji jamaah Qatar, kehilangan harapan.

Dilansir Gulf Times, ada beberapa jamaah yang awalnya mendaftar pada akhirnya mundur. Mereka membatalkan rencana perjalanan haji karena mempertimbangkan situasi krisis Qatar-Saudi dalam beberapa waktu terakhir.

Tidak jelas bagaimana blokade Arab terhadap Qatar akan berpengaruh pada pelayanan jamaah haji. Kantor berita lokal Saudi, Arrayah juga melaporkan banyak jamaah Qatar yang mengambil kembali passpor mereka.

"Sejumlah perusahaan travel haji mengatakan jamaah takut akan ada banyak kesulitan, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya," katanya. Sementara itu, sebagian lain jamaah memilih menunggu kepastian dan respons dari otoritas Saudi.

Aplikasi atau permohonan izin keberangkatan haji telah diajukan. Termasuk permintaan agar Saudi memastikan keamanan dan kenyamanan jamaah Qatar selama menjalankan ibadah haji.

Sejumlah spekulasi muncul bahwa otoritas Saudi mengulur respons untuk mempersulit jamaah. Namun, otoritas Saudi sebelumnya mengeluarkan pernyataan bahwa politik tidak akan mempengaruhi aktivitas haji.

Dilansir The Peninsula Qatar, empat operator haji memilih optimis karena masih ada cukup waktu untuk memaksimalkan persiapan keberangkatan jamaah. Meski demikian, mereka tetap harus menunggu kabar terbaru dari pihak berwenang.

"Sejauh ini kami belum mempunyai berita tentang perjalanan haji, tapi masih ada waktu," kata seorang manager tour haji yang tidak ingin disebutkan namanya. Ini adalah kabar terakhir pekan lalu dan belum ada pembaharuan hingga sekarang, Selasa (18/7).

Pihak operator juga mengatakan, telah mendekati pihak Kementerian Awqaf dan Urusan Agama Islam Qatar. Karena inilah saatnya mengurus visa, memesan hotel dan mengatur transportasi. Namun, pihak Kementerian hanya mengatakan, akan segera memberitahu keputusannya.

Pada The Peninsula, Kementerian mengaku, bahwa mereka tidak memiliki informasi yang jelas. "Begitu dapat informasi dari otoritas yang lebih tinggi, kami pasti kami akan membagikannya pada pihak travel dan media," kata seorang pejabat Kementerian.

Biasanya, penerbitan visa sudah bisa dilakukan sejak awal bulan Ramadhan. Sehingga, banyak operator yang mengatur untuk perjalanan pariwisata tambahan atau lebih banyak tur. Namun hingga sekarang, belum ada operator tour yang memesan hotel atau transportasi di Saudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement