IHRAM.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Kantor Kementerian Agama DIY Lutfi Hamid Ia mengatakan, kuota Haji DIY tahun ini telah bertambah 27, 58 persen, yakni dari 2.455 menjadi 3.132 orang. Sedang jamaah haji yang mutasi keluar provinsi sebanyak sembilan orang dan mutasi masuk sebanyak 40 orang, ditambah 24 petugas daerah dari kuota petugas daerah 26 petugas, serta sisa kuota petugas daerah dua ditambahkan jamaah cadangan.
Dari data yang ada, dilihat dari latar belakang pekerjaan sebanyak 38,60 persen atau 1.231 orang merupakan PNS. "Kita berharap sepulang dari haji mereka akan menjadi motor perubahan birokrasi ke arah pelayanan yang lebih baik,’’ ujarnya, Selasa (25/7).
Dilihat dari status haji, 108 orang atau tiga persen merupakan jamaah yang pernah haji dan 3.081 orang atau 97 persen belum pernah haji. Dari segi usia, 36,19 persen berusia antara 51-60 tahun, dan 34 persen berusia di atas 61 tahun sehingga perlu pelayanan yang maksimal demi kelancaran ibadah haji mereka.
Jamaah haji DIY tahun ini terbagi dalam 9 kelompok terbang, yakni Kloter 23 SOC sampai Kloter 31 SOC. Waktu masuk asrama haji Donohudan mulai Kamis (3/8) hingga Sabtu (5/8) dan terbang diawali oleh jamaah haji Kloter 23 SOC asal Kabupaten Gunung Kidul pada Jumat (4/8), pukul 05.00 WIB. Diperkirakan tiba di Bandara AMAA Madinah pada Jumat (4/8), pukul 13.45 WAS.
Penerbangan terakhir adalah kloter 31 SOC asal Kabupaten Kulon Progo dan sebagian kecil dari Kabupaten Gunung Kidul, Bantul dan Kota Yogyakarta pada Ahad (6/8), pukul 13.45 WIB. Diperkirakan tiba di Bandara AMAA Madinah pada Ahad (6/8) pukul 21.30 WAS.
Adapun maktab atau pemondokan selama di Makkah berdasarkan hasil Qur'ah pada (13/6). Jamaah DIY akan tersebar dalam lima wilayah, yaitu di Raudhah untuk kloter 23 dan 26 SOC, Mahbas Jin untuk kloter 24 SOC, di Jarwal untuk Kloter 30 SOC, di Aziziah untuk kloter 29 SOC, dan di Syisyah untuk kloter 25, 27, 28 dan 31 SOC.
Jarak yang terdekat ke Masjidil Haram adalah wilayah Jarwal (963 M) dan terjauh di wilayah Aziziah (4.398 M). Pemerintah telah menyediakan Bus Shalawat yang memadai dan lancar beroperasional selama 24 jam dengan sistem shulte bagi jamaah haji Indonesia yang pemondokkan di Makkah ke Masjidil Haram berjarak mulai dari 1.500 M atau lebih.