IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 730 peserta dari Kementerian Agama dan 174 orang dari Kementerian kesehatan mengikuti kegiatan masa orientasi Tenaga Pendukung Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPHI) yang berlangsung selama tiga hari di aula Kantor Urusan Haji KJRI Jeddah. Dalam keterangan KJRI Jeddah, selama kegiatan berlangsung, para peserta orientasi diberikan pembekalan seputar kebijakan umum Pemerintah Arab Saudi terkait penyelenggaraan haji 1438 H.
Selain itu, diberikan juga materi kekonsuleran yang menyangkut etika jamaah sebagai tamu di Arab Saudi dan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku di Arab Saudi. Hal itu demi keselamatan dan keamanan mereka selama menunaikan rangkaian ibadah di Tanah Suci dan sekitarnya.
Di bidang pelayanan transportasi udara, tahun ini jamaah calon haji yang berjumlah 221.000 akan diangkut oleh dua maskapai nasional RI dan Arab Saudi dari 12 bandara embarkasi ke dua bandara tujuan di Jeddah dan Madinah yang terbagi ke dalam 508 kelompok terbang (kloter).
Konjen RI Jeddah, Mohamad Hery Saripudin mengatakan, dalam sambutannya, pemerintah terus berupaya melakukan perbaikan pelayanan dan perlindungan kepada jamaah haji Indonesia. Tenda di Arafah dibangun lebih kokoh, kualitas bus pengangkut jamaah yang lebih baik, dan jumlah layanan catering yang bertambah.
Konjen mengingatkan para peserta orientasi bahwa mereka adalah orang-orang yang terpilih untuk mengemban amanah melayani para tamu Allah. Dia mengingatkan agar mereka menjalankan tugas masing-masing secara profesional, penuh amanah, dan tanggung jawab.
"Hari ini saudara-saudara resmi melakukan kontrak, bukan dengan Teknis Haji, bukan dengan KJRI Jeddah, bukan dengan Kemenag, tapi saudara-saudara menandatangani kontrak dengan Allah SWT," kata Konjen di hadapan para peserta.
Di sela pembukaan kegiatan orientasi tersebut, Staf Teknis Haji I yang sekaligus sebagai ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Ahmad Dumyathi Bashori menyampaikan, tahun ini Teknis Haji telah meluncurkan aplikasi baru yang dapat mendeteksi posisi setiap petugas di lapangan. "Kita akan memantau setiap tamu dengan menggunakan aplikasi baru yang bernama BRAVO-SISKOPPIH V3, agar seluruh tamu dapat bekerja lebih baik lagi," ujar Dumyathi.