IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Komisaris Rumah Sakit Haji Jakarta Achmad Gunaryo mengatakan masalah kesehatan jamaah haji dan umrah masih perlu dipikirkan dengan apik. "RS Haji dapat berkembang dengan memikirkan masalah kesehatan jamaah haji dan umrah," jelas dia dalam acara Lokakarya Berhaji Sehat di RS Haji Jakarta, Sabtu (29/7).
Achmad Gunaryo yang juga Kepala Biro Hukum dan Kerja Sama Luar Negeri Kemenag mengatakan jamaah haji dan umrah asal Indonesia mempengaruhi komposisi anggaran Saudi hingga 20 persen. Itu belum termasuk TKI dan lainnya. Bagi dia tentu data ini dapat menjadi refleksi potensi ekonomi kegiatan haji dan umrah di Indonesia.
Ini sebuah kesempatan untuk memikirkan dan memberikan perhatian bagi kegiatan haji dan umrah seperti jamaah haji yang berangkat dari asrama haji khususnya bagi RS Haji Jakarta. Selain kesehatan, Kemenag juga mengembangkan teknologi untuk memudahkan jamaah.
Kemenag memiliki aplikasi haji pintar yang dapat dimanfaatkan jamaah haji Indonesia. Jamaah haji dapat mengunduhnya dengan gratis.
Aplikasi ini lebih baik dari sebelumnya dan lebih lengkap dibandingkan milik Malaysia. Gunaryo berharap aplikasi ini semakin dikembangkan sehingga dapat menjadi model bagi jamaah haji dunia. Tak hanya aplikasi, dalam sambutannya dia juga menjelaskan mengenai tabungan haji Malaysia. Ide adanya tabungan haji Malaysia sebenarnya mengambil contoh pengelolaan dana yang dilakukan di Indonesia.
Selain itu, melihat dari sejarah perhajian Indonesia, Gunaryo berharap ada perhatian terhadap pemakaman jamaah haji yang menjadi korban jatuhnya pesawat di Kolombo. Saat ini pemakaman Syuhada Haji tersebut terlihat tidak terurus.n Ratna Ajeng Tejomukti