Ahad 30 Jul 2017 00:32 WIB

DPD-RI Tinjau Persiapan Haji Makkah

Wakil Ketua Komite III DPD RI, Fahira Idris (kanan) mendengarkan paparan kepala Daerah Kerja Makkah, Nasrullah Jasam, Sabtu (29/7)
Foto: Nashih Nashrullah/ Republika
Wakil Ketua Komite III DPD RI, Fahira Idris (kanan) mendengarkan paparan kepala Daerah Kerja Makkah, Nasrullah Jasam, Sabtu (29/7)

IHRAM.CO.ID, Laporan Nashih Nashrullah Republika.co.id, langsung dari Arab Saudi

MAKKAH— Tim pengawas pra haji dari Dewan Perwakilan Daerah DPD-RI melakukan pantauan langsung persiapan penyelanggaraan haji 2017/1438 H di daerah kerja (daker) Makkah.

Rombongan DPD-RI tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Komite III, Fahira Idris bersama tujuh anggota lainnya. Rombongan sempat berdialog dengan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Makkah dan memantau langsung sejumlah aspek pelayanan, dari pemondokan, katering, hingga meninjau langsung kawasan Arafah.   

Tampak dalam rombongan Wakil Ketua Komiter DPD RI, Fahira Idris, Emma Yuhana dari Provinsi Sumbar, Eni Nuraini dari Bengkulu, Abdul Haji MH dari Sumsel, Abu Bakar dari Gorontalo, Rahman dari Kalteng, dan Ahmad Jazuli dari Lampung.

"Kami datang sesuai Undang-undang Nomor 13 tahun 2008 dalam rangka pengawasan," kata Fahira di Kantor Daker Makkah, kawasan Syisya, Sabtu (29/7).  

Setelah melakukan pemantauan ke sejumlah lokasi, secara umum dia memberikan apresiasi terhadap komitmen pemerintah untuk memperbaiki kualitas layanan penyelenggaaraan haji tahun. 

Jika tahun lalu ada peningkatan pelayanan bagi jamaah haji, diharapkan tahun ini lebih tinggi dari indek kepuasan jamaah yang telah dicapai sebelumnya sebesar 83,83 persen.

Kendati demikian, dia memberikan beberapa catatan penting evaluasi haji tahun lalu yang mesti diperbaiki tahun ini. Di antaranya persoalan manasik bagi para calon jamaah haji. Penguasaan manasik menjadi penting karena memengaruhi keabsahan haji.

Catatan selanjutnya, kata dia, adalah persoalan katering. Masih ada penyediaan konsumsi dalam penyelenggaraan katering dengan kualitas makanan yang belum maksimal. 

Dia juga menggarisbawahi kualitas armada bus shalawat. Sementara catatan pelaksanaan Arafah dan Mina, dia meminta para petugas kesehatan maksimalkan logistik. Tahun lalu oksigen sempat kekurangan saat puncak pelaksanaan haji tersebut. “Saya harap catatan-catatan ini diperbaiki,” kata dia.

Anggota Komite III DPD Emma Yohana, mengingatkan kepada Daker Makkah mempersiapkan tanda-tanda penunjuk berbahasa Indonesia bagi jamaah haji di tempat-tempat vital, terutama Masjid al-Haram. Tanda-tanda itu dianggap penting membantu bagi para jamaah haji. Menurut dia, bila dibandingkan dengan sejumlah negara lain, seperti Turki dan Pakistan, tanda-tanda penunjuk berbahasa Indonesia masih sangat minim. Dia juga meminta panitia memperhatikan serius para jamaah haji berisiko tinggi dan pengamanan bagi para jamaah perempuan.  

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement