IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pengelolaan dana haji sebagai instrumen investasi perlu koordinasi dalam pelaksanaannya dengan memperhatikan tujuan finansialnya. Demikian disampaika Kepala Manajemen Kekayaan dan Bisnis Digital PT Bank Commonwealth Ivan Jaya.
"Tergantung jangka waktunya juga. Kalau misalnya dipakai semua padahal ada yang membutuhkan dalam waktu enam bulan, tentunya juga tidak bisa. Saya rasa perlu koordinasi untuk mengetahui pengelolaannya seperti apa," kata Ivan ditemui di Jakarta, Senin.
Ivan mengatakan, investasi memang seharusnya dilakukan untuk ke aset-aset yang lebih produktif. "Kalau ke aset produktif, itu bisa membantu kita berbenah. Jadi kemudian tidak perlu utang lagi. Kalau dilakukan dengan manajemen yang baik, tentunya bisa," kata dia.
Ivan juga berpendapat investasi dana haji perlu pula untuk dibandingkan dengan pengelolaan investasi serupa di negara-negara lain.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menginginkan pengelolaan dana haji yang optimal guna mendorong pembangunan sarana infrastruktur untuk mengatasi persoalan kesejahteraan.
Sejumlah anggota Komisi VIII DPR RI yang membidani agama menilai usulan tersebut merupakan langkah yang kurang tepat karena dana haji sebaiknya untuk umat sehingga akan lebih baik apabila usulan pembangunan infrastruktur yang dimaksud adalah sarana infrastruktur untuk kelancaran penyelenggaraan ibadah haji.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemanfaatan dana haji harus secara hati-hati dan sesuai dengan tata kelola apabila ingin digunakan sebagai instrumen investasi.
"Karena ini dana umat, dia harus dikelola dengan hati-hati, transparan, akuntabel, mengikuti rambu-rambu 'prudent', 'good governance', dan harus bebas korupsi," kata Sri Mulyani.
Baca juga, PAN Tolak Dana Haji Digunakan untuk Infrastruktur.