IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Kasubsie Klinik Kesehatan Haji Indonesia Ika Nurfarida Sholeh mengingatkan, jamaah agar selalu membawa alat pelindung diri di tas tentengan (sandal, kacamata hitam, payung, masker dan semprotan air). "Dan jangan pernah meninggalkan sandalnya ketika di masjid. Sudah banyak kasus kaki melepuh karena kehilangan sandal," kata Ika, Selasa (1/8).
Ika juga mengimbau, jamaah latihan gerak selama di pesawat karena banyak ditemukan kasus kram, kekambuhan OA/RA dan kedinginan di pesawat. Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) harus memastikan obat yang harus diminum rutin oleh jamaah yang menderita penyakit ada di tas tentengan diminum sesuai dengan aturan pakai dan dalam jumlah cukup.
"Air zamzam saja tidak cukup untuk menyembuhkan penyakit, tetapi harus ditambah ikhtiar pengobatan karena kasus relaps DM, hipertensi dan depresi sudah kami jumpai," ujarnya, seperti dilaporkan Wartawan Republika, Ani Nursalikah dari Madinah.
Ada sejumlah imbauan yang disampaikan Ika kepada TKHI yang bertugas. Pertama, aktifkan visitasi jemaah risiko tinggi (Risti) tanpa mengesampingkan jamaah non-Risti.
Jamaah Risti mengenakan gelang berwarna merah. Petugas harus memantau jamaah Risti minimal dua hari sekali.
Kedua, perkuat promosi kesehatan kepada jamaah haji. "Sampaikan agar jamaah dalam beribadah menyesuaikan kondisi kesehatannya dan membatasi aktivitas fisik yang tidak berkaitan dengan ibadah wajib," katanya.
Petugas diminta lebih mengintensifkan pesan kesehatan terkait antisipasi cuaca panas dan ibadah sesuai aktivitas fisik.
Tenaga kesehatan juga diminta senantiasa berkoordinasi dengan Karu, Karom, KBIH, TPIHI dan ketua kloter dalam pembinaan kesehatan jamaah haji.
"Tetap semangat dan selalu ikhlas dalam melayani tamu Allah. Semoga upaya kita mendapat ridha dan kemudahan Allah SWT," ujar Ika.