Selasa 01 Aug 2017 18:00 WIB

Jamaah Risti Diminta Kendalikan Aktivitas Berlebih

Untuk memudahkan petugas dalam memantau kondisi kesehatan calon jamaah haji yang memiliki risiko tinggi (Risti).  Pemerintah memberikan penanda gelang berwarna merah pada setiap calon jamaah haji yang memiliki risiko terserang penyakit.
Foto: Republika/ Amin Madani
Untuk memudahkan petugas dalam memantau kondisi kesehatan calon jamaah haji yang memiliki risiko tinggi (Risti). Pemerintah memberikan penanda gelang berwarna merah pada setiap calon jamaah haji yang memiliki risiko terserang penyakit.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Suparmi, kelahiran Medan, 59 tahun yang lalu, istri tercinta dari suami tersayang Sucipto. Ia dengan sabar dan penuh kasih sayang menemani, melayani dan mengusap-usap kepalanya, bahkan beberapa kali tampak mencium kening suaminya.

“Semoga lekas sembuh ya…pak”, bisik Suparmi.

Sucipto sedang mendapat ujian menjalani perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah. Sucipto menderita penyakit jantung dan hemoroid sejak dari Tanah Air.

Kini, Sucipto sudah mulai segar, wajah tampak cerah, tersenyum ceria menatap ibadah wukuf yang hanya beberapa hari lagi, kalau tidak salah 31 Agustus ya…pak, tanyanya dengan suara tertahan, menahan haru, wukuf yang Ia nantikan puluhan tahun yang lalu.

Sucipto (63) yang lahir di Medan ini, ditakdirkan berangkat ke Tanah Suci, menjadi Jemaah Haji asal Medan, kloter 1, yang mendarat di Bandara Prince Muhammad Abdul Aziz Madinah ini, sudah sempat masuk pondokan, bahkan sudah menikmati empuknya karpet dan hawa sejuk masjid Nabawi.

“Saya juga sudah sempat bersujud di dekat roudhoh, Masya Allah, nikmat sekali. Alhamdulillah sempet juga ziaroh di makam Nabi Muhammad”, kata Sucipto bangga.

Pada kesempatan itu, Sucipto dan istri mendapat masukan dan arahan dari Tim Promotif dan Preventif (TPP), agar menjaga kesehatan, mengurangi aktifitas fisik yang berlebihan, karena dapat mengganggu kesehatan bapak, kata Latu, Kasie TPP Madinah.

“Memang, kondisi yang ngedrop bapak ini sejak kami melaksanakan shalat di Nabawi, mungkin karena terlalu semangat, sehingga ayahnya langsung merasa sesak nafas. Al Hamdulillah langsung mendapat pertolongan dari tim kesehatan”, kata Suparmi menanggapi masukan Latu.

Menurut informasi dari perawat IGD KKHI Madinah, Retno Citro, Sucipto rencana akan dipulangkan ke pondokan karena kondisi kesehatanya sudah mulai membaik.

“Nanti, kalau sudah di pondokan, tetap harus menjaga kesehatan, istirahat yang cukup, makan yang teratur, jangan banyak gerak, agar hemoroidnya tak berdarah lagi”, kata Latu mengingatkan.

sumber : Kemenkes
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement