Rabu 02 Aug 2017 19:21 WIB

Berhaji atau Dapat Mobil Mewah? Ini Pilihan Arief

Rep: Muhyiddin/ Red: Ilham Tirta
Calon jamaah chaji kloter pertama embarkasi Surabaya bersiap naik pesawat di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (9/8).
Foto: M Risyal Hidayat/Republika
Calon jamaah chaji kloter pertama embarkasi Surabaya bersiap naik pesawat di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (9/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seluruh umat Islam di seluruh dunia saat ini tengah berbondong-bondong untuk melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci Makkah. Namun, tidak sedikit juga umat Islam yang belum bisa menunaikan ibadah wajib yang satu ini. Karena, salah satu syarat untuk menunaikannya harus mampu terlebih dahulu, mampu secara fisik maupun mampu harta.

Ada juga umat Islam yang mampu secara fisik dan harta, namun mereka justru lebih memilih menggunakan hartanya kepada hal-hal yang bersifat duniawi, seperti halnya membeli mobil mewah dan sebagainya. Namun, Arief Kurniadi Sugiharto (34 tahun) berbeda.

Saat orang tuanya memberikan pilihan ingin dibelikan mobil atau naik haji, Arief secara spontan memilih berhaji. Arief ingin menjadi hamba yang lebih dekat kepada Allah. "Saya ingin lebih dekat kepada Allah. Karena waktu dulu itu, saya juga sempat ditawarkan mau dapat mobil atau naik haji. Saya langsung spontan jawab naik haji," ujar Arief saat ditemui Republika.co.id di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (2/8).

Saat ditemui, Arief tampak duduk bersama 405 jamaah kloter ke-13 yang akan terbang ke Makkah pada Kamis (3/8), besok. Arief merupakan sosok Muslim yang taat beribadah. Hal itu tampak dari dahinya yang menghitam karena banyak bersujud kepada Allah.

Arief mengatakan, saat orang tuanya memberikan pilihan tersebut, ia tak perlu berpikir dua kali untuk menjawabnya. Pasalnya, Arief sangat ingin bertamu ke rumah Allah bersama istrinya. "Saat ditanya orang tua, jadi tanpa berfikir dua kali saya langsung jawab ingin naik haji," ucapnya.

Arief mendaftarkan diri untuk naik haji sejak 2011 lalu di Kantor Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan dengan uang sebesar Rp 25 juta. Kemudian ia mendapatkan dana tambahan dari orang tuanya, sehingga ia bisa berangkat haji tahun ini.

"Kebetulan saya dapat amanah dari orang tua, jadi secara tidak langsung saya dilunaskan oleh orang tua. Saya dibiayai orang tua separuhnya," kata karyawan perusaan retail swasta di Jakarta ini.

Arief melanjutkan, ia memilih naik haji dibandingkan dibelikan mobil karena mobil suatu saat pasti akan rusak. Sementara, ibadah haji dapat menjadi salah satu modal penting untuk diterima di sisi Allah. "Mobil pasti rusak, tapi kalau saya bisa bertemu Allah di rumah Allah langsung, insya Allah sampai ke masa depan saya di akhirat nanti. Tapi mobil tidak bisa saya bawa ke sana," jelas Arief yang kini tinggal di daerah Sawangan, Depok.

Saat tiba di Tanah Suci nanti, Arief akan berdoa agar diberikan ampunan oleh Allah, baik untuk dirinya, istrinya, dan keluarganya. Ia juga akan memohon kepada Allah agar keluarganya selalu diberikan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Menurut Arief, saat diberikan kedua pilihan tersebut, istrinya juga menjawab secara spontan untuk berhaji, sehingga tahun ini ia bisa berangkat haji bersama istrinya tersebut. Karena itu, Arief mengaku takjub juga terhadap istrinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement